Makam Bocah 4 Bulan di Bima yang Tewas Digigit Ibunya Dibongkar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times- Makam bocah yang berusia 4 bulan yang diduga tewas digigit sang ibu inisial NR dibongkar untuk dilakukan autopsi. Pembongkaran makam di TPU Desa Rasabou Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berlangsung pada Jumat malam (8/7/2022).
Meski autopsi jasad bayi malang itu berlangsung tertutup menggunakan terpal dan dibatasi garis polisi, namun ratusan warga yang penasaran tetap antusias memadati area TPU desa setempat. Mereka datang untuk melihat langsung rangkaian autopsi yang dilakukan pihak kepolisian.
1. Dibongkar untuk mengetahui penyebab kematian korban
Kapolres Kabupaten Bima melalui Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Masdidin mengatakan, autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Dalam melakukan autopsi, pihaknya mendatangkan tim dokter dari Forensik Kota Mataram.
"Autopsi perlu kami lakukan supaya bisa mengetahui penyebab kematian korban," terang Kasat Reskrim.
Baca Juga: Pembangunan Gedung PAUD Kristen di Kota Bima Ditolak Warga
2. Berdasarkan izin dari orang tua korban
Autopsi jasad yang dilakukan ini diakui Masdidin berdasarkan izin yang diberikan oleh pihak keluarga korban. Ditandai dengan adanya surat pernyataan persetujuan dari sang ayahnya bernama Fikra.
"Sudah ada surat pernyataan persetujuan. Yakni ditandatangani oleh bapak almarhum," ungkap Masdidin.
Sebelumnya, pada Selasa 29 Juni lalu bocah malang itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sebuah kamar rumah di RT 10 Desa Rasabou. Dia tewas setelah digigit sang ibunya yang diduga alami gangguan kejiwaan sekitar pukul 15.00 Wita.
3. Pelaku alami depsresi karena ekonomi keluarga
Dari informasi yang dihimpun, untuk memastikan psikologi perempuan 25 tahun tersebut, pada Jumat 1 Juli lalu, dia diperiksa kejiwaan di Klinik Psikologi Baitul Ilmi Kota Bima. Terduga pelaku diperiksa oleh Dokter Psikolog Neli MPsi. Hasilnya, kesimpulan sementara kejiwaan pelaku mengalami depresi karena didera kondisi ekonomi keluarga.
"Pemicu ibu tega aniaya bayi diduga karena keadaan ekonomi hingga terduga alami depresi," kata Dokter Psikolog Neli.
Baca Juga: Pengrusakan Kantor Desa di Bima Saat Pilkades Jadi Atensi Mabes Polri