Jembatan di Bima Ambrol Akibat Gempa 5,8 Magnitudo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Selain buat panik warga, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) juga diduga mengakibatkan jembatan ambrol dan putus. Akses penghubung Desa Waworada dan Doro O'o itu dikabarkan terputus bertepatan dengan kejadian gempa, Minggu (2/4/2023) sekira pukul 16.40 Wita.
Kondisi jembatan tersebut sudah tampak ambruk. Tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan, baik roda dua maupun empat.
Warga menduga bahwa jembatan putus karena diguncang gempa. Tetapi ada juga yang menyebut bahwa banjir itu, akibat keseringan diterjang luapan banjir sungai.
1. Sebelumnya retak diterjang banjir
Kepala BPBD Kabupaten Bima, Isyrah yang dikonfirmasi mengaku semulanya jembatan itu diterjang luapan banjir pada Rabu pekan lalu. Bahkan saat itu kondisi jembatan sudah retak, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
"Meksi begitu, tapi ketika itu masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki," terang Isyrah dihubungi IDN Times, Minggu malam (2/4/2023).
2. Jembatan putus setelah gempa
Kemudian jembatan kembali diterjang luapan banjir pada Minggu (2/4/2023), sehingga kondisinya kian parah. Keparahan tersebut bertepatan dengan diguncang gempa 5,8 sehingga mengakibatkan jembatan putus.
"Bersamaan dengan digoyang gempa, sehingga jembatan itu putus. Tapi sebelum itu, jembatannya sudah retak memang," jelasnya.
3. Penjelasan BMKG
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 magnitudo menguncang Bima sekira pukul 16.40 Wita. Akibatnya, warga Kota dan Kabupaten Bima sontak panik dan lari berhamburan keluar rumah.
Kepala Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bima, Topan Primadi mengatakan, terjadi gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,8. Dari hasil analisis, bencana alam ini berjarak 75 kilometer dari Kota Bima, tepatnya pada koordinat 7,81 lintang selatan dan 118,73 bujur timur dengan kedalaman 30 kilometer.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik busur belakang flores ( Flores Back Arc Thrust). Berdampak dan dirasakan langsung di daerah Bima dengan skala intensitas III-IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
"Getarannya seperti truk yang berlalu," tandas Topan.
Baca Juga: Kota Bima Digoyang Gempa Bumi M 5,8