Jalan SMKN 1 Woha Ditutup dengan Material Tanah, Siswa Kesulitan Masuk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Jalan setapak menuju SMKN 1 Woha Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ditimbun belasan truk tanah dan batu oleh oknum warga berinisial JA. Siswa dan guru terpaksa membuat jalan alternatif agar bisa masuk ke lingkungan sekolah setempat.
Pantauan langsung di lokasi, tampak puluhan tumpukan titik timbunan tanah dan batu berjejer di ruas jalan. Dari jalan umum sampai ke gerbang SMKN 1 Woha, material yang ditimbun mencapai 50 meter.
1. Klaim lahan milik pribadi
Kepala Bagian Perencanaan SMKN 1 Woha Arismansyah mengatakan, JA menimbun material di jalan menuju sekolah pada Selasa (15/8/2023). JA mengklaim jika lahan pembangunan jalan setempat merupakan miliknya yang diperoleh dari warisan nenek moyang.
"Dia klaim itu tanahnya dengan bukti Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)," katanya dikonfirmasi IDN Times, Senin (21/8/2023).
Arismansyah mengatakan bahwa lahan tersebut merupakan milik negara yang diwakafkan ke Depertemen Agama (Depag) saat itu. Bahkan telah dibuatkan sertifikat tanah sebagai tanda bukti kepemilikan yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.
"Ada sertifikat tanah dari Depag yang kami pegang," ujarnya.
Baca Juga: Polisi akan Periksa Pengantin Pria di Bima yang Kabur Usai Ijab Kabul
2. Penimbunan tanah sudah tiga kali
Bukti sertifikat tanah tersebut tidak terima oleh JA. Dia disebut ngotot ingin menguasai lahan itu, hingga akhirnya melakukan penimbunan puluhan dump truk tanah. Bahkan penimbunan tanah ini dilakukan sudah ketiga kali sejak beberapa tahun terakhir.
Terkait hal ini, pihak sekolah sudah melakukan audiensi dengan tokoh masyarakat, Pemdes setempat serta Polsek Woha. Namun hingga sekarang tidak membuahkan hasil, timbunan tanah masih berserakan di lokasi.
"Belum selesai sampai sekarang. Malah saat kami ingin angkut timbunan, kami malah dapat ancaman dari JA," terangnya
3. Pihak SMKN 1 Woha lapor polisi
Karena timbunan tanah dan batu tak kunjung dibersihkan oleh JA, Arismansyah mengaku telah melaporkan kasus atas penutupan jalan menuju sekolah setempat. Laporan itu diajukan ke Polsek Woha usia terduga pelaku melakukan penimbunan tanah.
"Sudah kita lapor polisi. Bahkan beberapa orang saksi telah diambil keterangan," bebernya.
Dia berharap, agar persoalan ini cepat usai. Supaya perjalanan guru dan siswa menuju sekolah kembali normal seperti sedia kala. Termasuk agar meredam keinginan orang tua wali murid yang menginginkan sekolah diliburkan.
"Semua wali murid sesalkan dengan adanya persiapan ini. Mereka bahkan minta kami mogok dulu, tapi gak kami terima. Karena apapun masalah, tidak boleh aktivitas belajar dihentikan," tandasnya.
Baca Juga: 6 Wisata Air Terjun Perawan di Bima yang Wajib Kalian Kunjungi