Harga BBM Naik, Warga Bima Ngamuk Pecahkan Meja Kaca di Kantor Dewan

Ketua DPRD Bima : kami juga menolak kenaikan harga BBM

Bima, IDN Times- Unjuk rasa kenaikan harga BBM oleh Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Bima (AMRB) di Kantor DPRD Bima, Rabu (7/9/2022) berujung pada rusaknya sejumlah fasilitas. Massa aksi memukul kaca meja di ruangan rapat paripurna dewan hingga pecah.

Pengerusakan fasilitas itu, bermula saat ratusan massa aksi gelar demostrasi di depan kantor setempat. Dalam orasinya, mereka meminta kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dicabut kembali oleh pemerintah.

1. Demonstrasi dikawal ketat aparat gabungan TNI-Polri

Harga BBM Naik, Warga Bima Ngamuk Pecahkan Meja Kaca di Kantor DewanFoto polisi saat amankan jalannya aksi (IDN Times/Juliadin)

Pantauan langsung di lokasi, mereka melakukan orasi secara bergilir di depan kantor perwakilan rakyat tersebut sekira tiga jam lamanya. Dalam aksinya itu, tampak massa aksi dikawal secara ketat oleh ratusan personel gabungan TNI, Polri dan Pol PP.

Setelah berjam-jam menyampaikan aspirasi, mereka kemudian dipersilakan masuk dan dialog terbuka dengan Ketua DPRD di ruang paripurna. Pada dialog itu, mereka tampak satu persatu menyampaikan aspirasi. 

Baca Juga: Dugaan Modus Korupsi Dana Bansos di Bima Sebesar Rp2,3 Miliar

2. Kebijakan menaikan BBM diminta cabut kembali

Harga BBM Naik, Warga Bima Ngamuk Pecahkan Meja Kaca di Kantor DewanFoto ketua DPRD Kabupaten Bima Muhammad Putera Ferriyandi saat merespon tuntutan massa aksi (IDN Times/Juliadin)

Masing-masing mereka meminta mencabut kembali harga BBM yang telah dinaikkan pemerintah sejak awal September lalu. Karena menurut mereka, kenaikan harga BBM berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat kecil.

"Kenaikan harga BBM ini persoalan serius. Menurut kami kebijakan kenaikan BBM ini wajib dicabut kembali," tegas Koordinator Lapangan (Korlap) Amirullah.

Tidak hanya itu, Amirullah juga menyorot soal penolakan RKUHP antidemokrasi. Karena keberadaannya dinilai dapat mengancam hukum atas hak privat dan politik. 

3. DPRD Bima tolak kenaikan harga BBM

Harga BBM Naik, Warga Bima Ngamuk Pecahkan Meja Kaca di Kantor DewanFoto massa aksi saat sampaikan tuntutan di depan Kantor DPRD Bima (IDN Times/Juliadin)

Tuntutan massa aksi disambut baik Ketua DPRD Bima, Muhammad Putera Ferriyandi. Bahkan pihaknya juga dari awal menolak kenaikan BBM, karena dampaknya akan merugikan masyarakat kecil. Demikian hanya dengan penolakan RKUHP antidemokrasi.

"Kami dukung tuntutan mahasiswa. Sebab, kami juga ikut menolak kenaikan BBM ini," tegasnya.

Bahkan pernyataan penolakan ini, diakui akan diteruskan ke DPR RI dan MPR di Jakarta. Dengan harapan, kebijakan harga BBM dapat ditinjau kembali dan memberikan solusi yang terbaik bagi masyarakat.

"Harapan kita sama. Semoga pemerintah pusat bisa temukan solusi yang terbaik atas masalah ini," harap dia.

Tidak puas dengan jawaban Ketua DPRD, massa aksi tiba-tiba beraksi dan memukul kaca meja hingga pecah. Selanjutnya, mereka pun lari keluar dari ruangan paripurna dan meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Sopir Bus di Bima Tuntut Penyesuaian Tarif, setelah Naiknya Harga BBM

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya