Harga Bawang Merah Anjlok di Bima, Petani Pasarkan ke Luar Daerah

Bawang merah dipasarkan ke Sumatra hingga Papua

Bima, IDN Times - Sebanyak 78,49 ton bawang merah di Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa dipasarkan hingga ke luar daerah. Petani setempat terpaksa mengirimkan komoditas ini ke luar daerah menyusul anjloknya harga bawang merah di Bima. 

"Pada Oktober ini, ada sebanyak 78,49 ton bawang merah Bima dikirim ke luar daerah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bima Muhammad Natsir dikonfirmasi Rabu (25/10/2023).

1. Luar daerah juga sedang panen raya

Harga Bawang Merah Anjlok di Bima, Petani Pasarkan ke Luar DaerahIlustrasi petani bawang merah panen raya. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Natsir, anjloknya harga bawang merah di Bima dalam beberapa bulan terakhir ini karena pengaruh aktivitas panen raya. Kondisi itu juga bersamaan dilakukan oleh daerah lain yang menjadi sentral produksi bawang merah.

"Seperti daerah Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Di tiga daerah itu juga bersamaan panen raya bawang, sehingga berdampak pada penurunan harga," bebernya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Bima: Aksi Blokir Jalan Bikin Investor Takut ke Bima

2. Bawang merah dikirim ke 5 daerah tujuan

Harga Bawang Merah Anjlok di Bima, Petani Pasarkan ke Luar Daerahilustrasi bawang (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Dalam mengatasi anjloknya harga bawang ini, pihaknya melakukan upaya distribusi keluar daerah. Dengan sasaran utama, daerah yang saat ini kondisi harga pasaran bawang merah relatif lebih tinggi dari Bima.

Sejumlah daerah sasaran itu, seperti Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Manado. Kemudian di Provinsi Sulawesi Utara (Sultra) hingga Timiki, Provinsi Papua.

"Dalam distribusi bawang ini, kami menggandeng Badan Pangan Nasional (BPN). Mereka memberikan fasilitas distribusi ke daerah tujuan penyaluran," jelasnya.

3. Diharapkan dapat membantu petani bawang

Harga Bawang Merah Anjlok di Bima, Petani Pasarkan ke Luar DaerahIDN Times/Rehan

Menurut Natsir, langkah pemasaran ini dapat membantu memberikan solusi bagi petani, kelompok tani (pokta). Termasuk gabungan kelompok tani (Gapokta), serta pelaku usaha bawang merah di Kabupaten Bima.

"Selain membantu petani, hal positif lain juga dapat membantu stabilkan harga bawang merah di daerah tujuan," ungkap mantan Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertanbun) Bima ini.

Baca Juga: Viral! Anak SMP di Bima Dibully dan Dikeroyok oleh 7 Siswi SMK

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya