Enam Orang Meninggal, Kasus DBD di Bima Melonjak Jadi 215

Sebaran kasus merata di semua kecamatan

Kota Bima, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melonjak. Dari Januari hingga Juni lalu, sebanyak 215 warga yang terpapar dan enam orang lainnya meninggal dunia.

"Itu angka kasus dari Januari hingga Juni kemarin. Kalau untuk bulan Juli belum ada laporan yang masuk," kata Kabid P3PL Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Fitriani dikonfirmasi IDN Times, Kamis siang (6/7/2023).

1. Temuan kasus terbanyak di wilayah dengan populasi penduduk terpadat

Enam Orang Meninggal, Kasus DBD di Bima Melonjak Jadi 215Foto Fatun menemani anaknya yang diserang DBD saat dirawat di RSUD Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Sesuai laporan kasus yang ada, demam berdarah ini diakui hampir merata di semua kecamatan. Namun ketika disinggung usia hingga penyebab pasien terpapar DBD, dia enggan beberkan secara detail.

Fitriani hanya memastikan bahwa temuan kasus demam berdarah terbanyak ditemukan di Kecamatan Mpunda. Hal ini lantaran wilayah setempat memiliki populasi penduduk terpadat.

"Temuan kasus kebanyakan di Kecamatan Mpunda. Sementara wilayah lainnya tidak terlalu banyak," terang dia.

Baca Juga: Demi Uang Mahar, Calon Pengantin Asal Bima ini Curi Uang Ratusan Juta

2. Akhir Januari lalu hanya 94

Enam Orang Meninggal, Kasus DBD di Bima Melonjak Jadi 215Ilustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Diberitakan sebelumnya, pada akhir Januari lalu Pemkot Bima merilis data sedikitnya hanya 94 pasien yang terpapar DBD. Sementara yang dilaporkan meninggal dunia hanya 4 orang pasien.

Penanganan kasus DBD saat itu bahkan menyedot perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hingga Kota Bima berujung ditetapkan sebagai daerah dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah.

3. Dikes lakukan fogging nyamuk

Enam Orang Meninggal, Kasus DBD di Bima Melonjak Jadi 215google

Pasca ditetapkan sebagai KLB demam berdarah kala itu, Dikes bersama jajaran Puskesmas intens turun lapangan lakukan pencegahan. Mereka menyisir setiap kelurahan untuk melakukan fogging atau penyemprotan nyamuk.

Termasuk mengedarkan surat ke masing-masing pemerintah kelurahan. Mereka diminta menerapkan pola hidup sehat hingga gotong royong membersihkan lingkungan yang jadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Baca Juga: Satu Lagi Jemaah Haji Asal Bima Meninggal di Makkah

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya