Bangunan Rusak Sudah 5 Tahun, Murid SD di Bima ini Belajar di Musala
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Potret buruk pendidikan masih dirasakan murid dan guru SDN Inpres Desa Doridungga, Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Para murid dan guru harus melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan fasilitas yang kurang memadai.
Betapa tidak, atap gedung satuan pendidikan itu rusak berat bahkan nyaris ambruk. Terlihat plafon yang jebol, sebagian atap juga sudah jebol dan kayu tiang penyangga atap sudah lapuk termakan usia.
1. Mulai rusak sejak 2016 silam
Kepala sekolah (Kepsek) SDN Inpres Doridungga, Mutlak menerangkan bahwa gedung sekolah setempat alami kerusakan sejak tahun 2019 silam. Terdiri dari ruang kelas empat dan kelas tiga serta gedung perpustakaan.
"Rusak berat itu, ruang kelas 4, 3 dan gedung perpustakaan. Kerusakannya mulai sejak 2016 lalu," kata Mutlak dikonfirmasi Rabu sore (24/7/2024).
Baca Juga: Dalami Korupsi Dana BOS SMA 1 Woha Bima, Jaksa Periksa Rekanan Proyek
2. Terpaksa belajar di ruang kelas yang rusak
Di tengah keterbatasan ruang kelas, sejak saat itu pembelajaran siswa terpaksa menggunakan jalan alternatif. Untuk kelas 4 menggunakan gedung musala, sedangkan kelas 3 masih menggunakan ruang kelas yang nyaris ambruk.
"Ruang kelas kita terbatas. Terpaksa kelas 3 menggunakan ruang kelas yang rusak, meskipun siswa dan guru penuh dengan kecemasan atap tiba-tiba ambruk," jelasnya.
Sementara untuk kelas dua belajar dari sekatan gedung Tingkat Kanak-kanak (TK) satu atap (Satap) Idaman Hati. Aktivitas KBM dinilai tidak efektif, karena bersebelahan dengan murid TK yang sedang belajar.
3. Sering dilaporkan ke Dikbudpora hingga melalui Dapodik
Mutlak mengatakan, kerusakan gedung sekolah ini berulang kali dilaporkan ke Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Bima. Demikian juga melalui sistem data pokok kependidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Sering kita laporkan ke Dikbud dan ke Dapodik, tapi sampai sekarang belum ada juga hasil. Padahal sangat kami harapkan, sekolah ini cepat diperbaiki agar siswa bisa belajar dengan tenang," ujarnya.
Sekolah yang rusak ini justru baru dikunjungi Ketua DPRD Kabupaten Bima, M Putera Ferryandi ketika foto kerusakan beredar di media sosial (medsos). Setelah memantau kerusakan, dia langsung menghubungi Kepala Dikbudpora untuk menangani sekolah tersebut.
"Insyaallah ada peluang dari ketua DPRD Bima, bahkan saat itu dia langsung telefon pak kadis Dikbudpora," pungkas Mutlak.
Baca Juga: Jatah Formasi PPPK dan CPNS Bima Masih Tunggu Keputusan Kemenpan RB