553 Warga Bima Jadi Korban Gigitan Anjing Suspek Rabies, 3 Meninggal

Anggaran penanganan dan vaksinasi anjing masih minim

Bima, IDN Times - Sebanyak 553 warga Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi korban gigitan anjing diduga suspek rabies sejak Januari hingga November 2023. Tiga di antaranya meninggal dunia. Satu korban meninggal dunia merupakan anak di bawah umur.  

"Korban anak atas nama Galang berusia 16 tahun, warga asal Kecamatan Madapangga," kata Kabid Kesehatan hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Taufik Walhidayah dikonfirmasi Kamis (7/12/2023).

1. Terlambat dibawa ke puskesmas

553 Warga Bima Jadi Korban Gigitan Anjing Suspek Rabies, 3 MeninggalGoogle

Sementara dua korban lain masing-masing, Hasnun (51) warga Kecamatan Ambalawi dan Sudirman (50) warga dari Kecamatan Sanggar. Tiga korban ini meninggal dunia lantaran terlambat atau lamban berobat di puskesmas terdekat, padahal di puskesmas sudah disediakan obat atau vaksinasi.

"Mereka manganggap remeh usai digigit anjing, tidak berobat. Setelah kondisinya parah baru berobat, dan rata-rata gejalanya, takut cahaya, air, meronta-ronta dan sering muntah," bebernya.

Baca Juga: Seorang Siswi SMP di Bima Disekap dan Dipaksa Mengisap Sabu

2. Sebaran terbanyak di lima kecamatan

553 Warga Bima Jadi Korban Gigitan Anjing Suspek Rabies, 3 Meninggalwebsite

Menurut Taufik, dari 553 korban gigitan anjing suspek rabies ini hampir merata pada 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Namun sebagian besar dari Kecamatan Sanggar, Sape, Donggo, Langgudu dan Ambalawi.

"Korban lima kecamatan itu banyak di sana banyak petani yang pelihara anjing untuk menjaga jagung dari hama babi," terang dia.

3. Minim anggaran penanganan vaksinasi anjing

553 Warga Bima Jadi Korban Gigitan Anjing Suspek Rabies, 3 MeninggalIlustrasi menerima uang tunai. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Untuk menekan kasus gigitan, Disnakeswan intens turun mengedukasi langsung masyarakat di lapangan. Mereka diedukasi banyak hal, salah satunya soal pencegahan dan penanganan pertama jika jadi korban gigitan anjing suspek rabies.

"Kita hanya bisa turun sosialisasi pencegahan dan menyadarkan masyarakat. Itu lebih efektif dampaknya, ketimbang vaksinasi anjing," jelasnya.

Terlebih bidang kesehatan hewan pada tahun 2023 ini sangat minim anggaran yang digelontorkan oleh Pemda Bima. Untungnya, sejauh ini dapat bantuan obat vaksinasi anjing dari pemerintah pusat.

"Itu pun hanya 15 ribu vaksin dari pusat, pasti gak cukup. Kerena estimasi populasi anjing di Bima saat ini sebanyak 146.549 ekor," tandas Taufik.

Baca Juga: Kericuhan 3 Kelompok Warga di Bima Memanas, Saling Serang Pakai Sajam

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya