ilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)
Sudarmanto juga menjelaskan perkembangan kinerja penyaluran TKDD sampai dengan akhir Oktober 2022. Penyaluran DAK Fisik terealisasi sebesar Rp1,58 triliun atau 70 persen dari pagu. Kinerja penyaluran DAK Fisik sebesar 70 persen tersebut lebih tinggi dari lebih tinggi dibanding periode yang sama di tahun 2021 yaitu sebesar 64,72 persen, juga lebih tinggi dari kinerja rata–rata nasional 64,36 persen.
Dikatakan, kinerja penyaluran DAK Fisik Provinsi NTB sampai dengan 31 Oktober 2022 2022 berada pada peringkat 2 nasional. Semua Bidang Sub Bidang yang penyalurannya bertahap, telah terealisasi tahap I dan II untuk semua Pemda. Sedangkan penyaluran tahap III beberapa Sub Bidang telah terealisasi pada 9 Pemda, hanya terdapat 2 Pemda yang belum ada realisasi yaitu Pemda Provinsi NTB dan Kota Mataram.
Kedua Pemda tersebut masih dalam proses pemenuhan laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 90 persen, capaian output paling sedikit 70 persen dan dokumen persyaratan penyaluran tahap III masih dalam reviu APIP. Pemenuhan dokumen persyaratan BAST terkait penyaluran DAK Fisik Sekaligus atas Rekomendasi kementerian/lembaga teknis dan dokumen persyaratan Tahap III diharapkan segera diajukan dan paling lambat 15 Desember 2022.
Sementara realisasi DAK Non Fisik berupa bantuan operasional sekolah atau bantuan operasional madrasah di Provinsi NTB sampai dengan 31 Oktober 2022 sebesar Rp1,12 triliun lebih atau 96,56 persen dari pagu. Kinerja penyaluran DAK Non Fisik sebesar 96,56 persen tersebut lebih rendah dari kinerja tahun lalu yaitu sebesar 97,61bpersen namun lebih tinggi dari kinerja rata–rata nasional sebesar 94,29 persen.
Penyaluran BOS - BOP PAUD - Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp1,12 triliun lebih untuk 3.030.724 siswa. Dengan rincian penyaluran BOS Rp984,29 miliar untuk 2.623.387 siswa, BOP PAUD Rp117,94 miliar untuk 382.856 siswa dan BOP Pendidikan Kesetaraan Rp22,22 miliar untuk 24.481 siswa.