Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Tidar NTB Rannya Agustyra Kristiono. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Generasi milenial dan Generasi Z (Gen Z) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih banyak yang apatis terhadap politik. Padahal, jumlah pemilih Milenial dan Gen Z di NTB pada Pemilu 2024 mencapai 58,62 persen.

Berdasarkan data KPU NTB, jumlah pemilih Milenial sebanyak 1.396.841 orang atau 35,61 persen, sedangkan pemilih Gen Z sebanyak 899.840 orang atau 22,97 persen. Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) muda dari Partai Gerindra yang maju sebagai Anggota DPR RI Dapil NTB 2 Pulau Lombok Rannya Agustyra Kristiono mengatakan masih banyaknya Milenial dan Gen Z yang apatis terhadap politik menjadi tantangan tersendiri.

"Strateginya menggaet Milenial dan Gen Z ini sangat penting, karena banyak Milenial dan Gen Z apatis dengan politik," kata Rannya usai Musdalub Tunas Indonesia Raya (Tidar) NTB, Kamis malam (14/9/2023).

1. Gaet Milenial dan Gen Z dengan tidak bermanuver politik

Ilustrasi milenial (https://rokanhulu.bawaslu.go.id)

Menurut Rannya, untuk menggaet Milenial dan Gen Z agar berpartisipasi dalam Pemilu dan Pileg 2024, tidak harus dengan bermanuver politik. Namun, meningkatkan partisipasi anak muda dalam Pemilu dan Pileg 2024, perlu dilakukan dengan pendekatan lain.

Hal yang bisa dilakukan misalnya, melakukan pendekatan sesuai dengan hobi yang digandrungi anak muda saat ini sambil menyelipkan pesan bahwa suara mereka sangat menentukan masa depan bangsa 5 tahun ke depan.

"Misalnya melalui turnamen game online, e-sport, olahraga dan lomba menarik lainnya. Itu cara kita menarik partisipasi anak-anak muda," ujar Rannya yang juga CEO Klub Sepak Bola Lombok FC ini.

2. Milenial dan Gen Z harus peduli permasalahan di daerah

Editorial Team

Tonton lebih seru di