Cuaca Buruk, Hasil Produksi Gabah di Lombok Timur Menurun
Produksi padi turun karena cuaca dan hama burung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Dampak dari cuaca buruk yang menimpa NTB, Khususnya di Lombok Timur beberapa bulan terakhir ini mengakibatkan hasil panen petani yaitu gabah di Lombok Timur berkurang. Jumlahnya sangat kurang jika dibandingkan dengan hasil panen tahun sebelumnya.
Petani asal Kelurahan Denggen Kecamatan Selong, Lalu Dedy Satriawan menyampaikan
menurunnya hasil panen tahun ini, selain dampak cuaca buruk, juga dikarenakan oleh hama burung yang banyak memakan padi petani. Ditambah lagi dengan waktu tanam yang lebih awal dari petani-petani yang lain.
"Waktu tanam saya juga lebih awal dari pada petani yang lain. Selain itu, kurangnya hasil panen ini juga faktor peralihan cuaca kemarin, sehingga pertumbuhan padi tidak begitu maksimal," ungkap Dedi, saat ditemui di sawahnya, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Pengadaan Motor Pekasih di Lombok Timur Tahun 2023 Ditiadakan
1. Hasil penen sebelumnya mencapai 8 ton per hektare, saat ini hanya 5 ton
Pada musim tanam sebelumnya, dalam satu hektare areal tanam, ia bisa mendapatkan hasil sebanyak 8 ton gabah. Namun saat ini diperkirakan dirinya hanya bisa mendapatkan 5 ton saja.
Kendati hasil tahun ini berkurang, namun diakui ia tetap bisa meraup keuntungan. Hal itu dikarenakan harga gabah saat ini yang mengalami kenaikan. Harga gabah saat ini mulai dari Rp450 ribu sampai Rp 500 ribu per kuintalnya.
"Kalau kita bandingkan dengan harga yang sebelumnya Rp300 ribu per kuintal, kalau sekarang hampir Rp500 per kuintalnya. Alhamdulillah ada lah untung kita," ungkap Dedi.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.