Peternak Ayam di Lotim Keluhkan Mahalnya Harga Pakan
Disnakeswan Lotim bantah adanya kelangkaan pakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Harga pakan ternak untuk ayam di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dalam beberapa pekan ini mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Kondisi itu menyebabkan peternak ayam petelur maupun ayam pedaging di Gumi Selaparang menjerit dan mengeluh.
Melambungnya harga pakan tersebut berdampak pada membengkaknya biaya produksi. Besarnya biaya produksi ini menyebabkan peternak tidak mendapatkan keuntungan bahkan mengalami kerugian.
1. Naik hingga 70 persen
Saifullah, salah seorang peternak ayam petelur di Desa Bandok, Kecamatan Wanasaba Lotim, mengatakan harga pakan ternak pabrikan sejak awal bulan di Tahun 2024 ini mengalami kenaikan drastis, yaitu sampai 70 persen.
Pada bulan Desember lalu harga pakan masih diangka Rp6 ribu per kilogram. Memasuki awal tahun ini sampai saat ini, harga berangsur-angsur naik mencapai Rp8,6 ribu per kilogram.
Kondisi peternak semakin berat, karena harga jagung sebagai alternatif pakan tambahan juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Dari harga sebelumnya Rp6 ribu saat ini sudah pada harga Rp9 ribu per kilogram. Bukan hanya jagung, pakan tambahan lainnya yaitu dedak juga mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya Rp4 ribu naik menjadi Rp5,5 ribu per kilogram.
"Ketika pakan pabrikan mahal, kita pakai alternatif pakan tambahan dari jagung dan dedak, itu kita campur 50:50 dengan pakan pabrikan. Tapi ini jagung dan dedak juga harganya mahal. Sudah mahal, sulit juga didapatkan," keluhnya.
Baca Juga: Rekan Jadi Tersangka Tipilu, Forum Kades Lotim Demo di Kantor Bawaslu