TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Takut TPP Dipotong, 98 Persen ASN Pemprov NTB Masuk Usai Cuti Lebaran

TPP dipotong 5 persen bagi ASN nambah libur lebaran

ASN Pemprov NTB melakukan absensi kehadiran pada hari pertama masuk kerja usai libur dan cuti bersama lebaran 2024. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Tingkat kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB usai libur dan cuti bersama lebaran mencapai 98 persen. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB Muhammad Nasir mengatakan tingginya tingkat kehadiran ASN pascalibur lebaran karena takut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dipotong.

"Itu yang dikhawatirkan, TPP dipotong. Boleh tidak masuk tapi TPP dipotong, saya gitukan saja. Karena tiidak berani makanya mereka masuk," kata Nasir dikonfirmasi di Mataram, Selasa (16/4/2024).

1. Kena pemotongan TPP 5 persen

Ilustrasi ASN. (dok. Istimewa)

Nasir menjelaskan sekitar 2 persen ASN Pemprov NTB yang tidak masuk kerja pada hari pertama usai libur dan cuti bersama lebaran. Bagi yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas, maka akan kena pemotongan TPP sebesar 5 persen.

Selain takut kena pemotongan TPP, Nasir mengatakan tingginya kehadiran ASN karena wilayah NTB tidak seperti Pulau Jawa yang masih padat arus balik lebaran. Sebagian besar ASN yang belum masuk kerja karena mereka masih berada di luar daerah dan sedang balik ke NTB.

"Ada yang konfirmasi belum dapat tiket penyeberangan dari Banyuwangi ke Lembar. Untuk yang kasus seperti ini masih kita perbolehkan. Karena ada juga SE Menpan RB tanggal 13 April, boleh mereka WFH (work from home)," terangnya.

Baca Juga: 103 Pendaki Tertipu Open Trip Nakal, Gagal Naik Puncak Gunung Rinjani

2. Instansi layanan publik tetap masuk 100 persen

Kepala BKD NTB Muhammad Nasir. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Nasir menambahkan bagi instansi yang bukan layanan publik diperbolehkan WFH sebanyak 50 persen dari jumlah pegawai. Tetapi bagi instansi yang memberikan layanan publik seperti rumah sakit harus tetap masuk kantor 100 persen.

Pengaturan jam kerja ASN di rumah sakit secara sif-sifan. Dia berharap ASN yang memberikan layanan publik tetap bekerja dengan baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Bagi ASN yang WFH, kita berikan penugasan," tandasnya.

Berita Terkini Lainnya