TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Cabai Rawit di Mataram Turun Menjadi Rp40 Ribu per Kilogram

Harga tomat naik menjadi Rp20 ribu per kilogram

ilustrasi cabai rawit (IDN Times/Istimewa).

Mataram, IDN Times - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan harga cabai pada sejumlah pasar tradisional di Mataram, Jumat (5/1/2024) mengalami penurunan. Harga cabai yang sebelumnya Rp55 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu per kilogram untuk jenis cabai rawit.

"Penurunan harga cabai yang signifikan tersebut terjadi secara bertahap sejak Senin (1/12/2024), karena stok terpenuhi dan tidak ada pengiriman keluar daerah," kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida seperti diberitakan Antara pada Jumat (5/1/2024).

1. Harga cabai yang lain juga turun

ilustrasi mengiris cabai (pixabay.com/sontung57)

Selain jenis cabai rawit, lanjutnya, di Pasar Mandalika harga cabai keriting juga turun dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram. Begitu juga dengan harga cabai merah besar turun dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp60.000.

Sementara dari hasil pantauan Disdag ke sejumlah pasar tradisional, lanjutnya, untuk harga kebutuhan pokok lainnya masih relatif stabil. Seperti harga beras medium Rp10.900 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram, daging sapi segar Rp125.000 per kilogram, daging ayam Rp37.000 per kilogram dan telur Rp1.800 per butir.

Baca Juga: Remitansi Turun, Uang Kiriman TKI NTB 2023 Hanya Rp497,99 Miliar

2. Harga sejumlah kebutuhan pokok

ilustrasi panaskan minyak (pixabay.com/congerdesign)

Kemudian untuk minyak goreng kemasan rata-rata masih berkisar Rp17.000 per liter, dan Rp16.000 per kilogram untuk jenis minyak goreng curah. Hanya saja, lanjut Sri, beberapa barang pokok lainnya mengalami kenaikan antara lain bawang merah naik dari harga Rp35.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram. Begitu juga dengan harga bawang putih impor naik dari harga Rp34.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram.

"Kondisi itu terjadi karena stok berkurang akibat belum ada panen baik dari Kabupaten Bima, Dompu maupun Sumbawa dan hingga saat ini belum ada pengiriman dari luar daerah sejak Natal 2023 dan Tahun Baru 2024," katanya.

Berita Terkini Lainnya