DPRD NTB Sepakat Pakai Dana Belanja Tak Terduga Daerah Atasi Wabah PMK
Kasus PMK semakin banyak meski sudah banyak yang sembuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), sepakat bila pemerintah provinsi menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menanggulangi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi di NTB. Sebab, wabah ini semakin meluas kendati sudah banyak pula hewan ternak yang sembuh.
"Kami tidak ada masalah, tetapi sebaiknya kita bahas dulu meski BTT ini sifatnya bisa-bisa saja dialokasikan, karena menyangkut dana APBD," kata Ketua Komisi II DPRD NTB, Lalu Satriawandi seperti dilansir dari Antara, Selasa (21/6/2022).
Ia mengatakan hingga kini belum ada pembahasan bersama yang dilakukan antara eksekutif bersama legislatif terkait pengalokasian dana BTT untuk menanggulangi wabah PMK di NTB.
"Boleh, tapi untuk apa dulu. Berapa jumlah yang harus dialokasikan. Makanya harus di bahas dulu," ujarnya
Baca Juga: 28.252 Ternak Terpapar PMK di Lombok, 108 Ekor Dipotong Paksa
1. Perbanyak obat dan vaksinasi
Menyinggung angka kasus PMK pada ternak sapi yang terus meluas, pihaknya meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB untuk segera melakukan koordinasi secara komperhensif dengan kabupaten dan kota. Termasuk hingga kecamatan dan desa atau lurah.
"Segera untuk lebih banyak menurunkan petugas kesehatan hewan untuk mempercepat, mengantisipasi meluasnya wabah PMK, jangan sampai ini dibiarkan," kata Satriawandi.
Selain itu, pihaknya meminta Disnakeswan untuk lebih cekatan dalam memperbanyak obat-obatan dan vaksinasi yang dibutuhkan tenaga kesehatan dalam mengobati hewan ternak yang tertular PMK.
Baca Juga: Wabah PMK di Lombok Tengah Lebih dari 12 Ribu Kasus