TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ponpes di Bima akan Laksanakan Salat Idul Fitri Lebih Cepat

Salat Idul Fitri tak ikuti kalender Hijriah

Pondok pesantren (Ponpes) Darul Ulumi Wal Amal Bima (Dok/Istimewa)

Kota Bima, IDN Times - Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulumi Wal Amal di Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Salat Idul Fitri lebih awal dibandingkan pemerintah. Ponpes berlokasi di Kelurahan Ntobo, Kecamatan Raba Kota Bima melaksanakan Salat Idul Fitri pada Senin 8 April 2024 besok pagi. 

Pelaksanaan salat Idul Fitri ini lebih awal dua hari dari kalender Hijriah sudah ditetapkan Kementerian Agama di mana jatuh pada Rabu 10 April 2024. 

"Hari ini genap 30 hari kami menjalani ibadah puasa. Oleh karena itu, besok kami akan melaksanakan Salat Idul Fitri di halaman ponpes. Semoga kegiatan besok berjalan lancar," kata Pimpinan Ponpes Darul Ulumi Wal Amal Kota Bima Afandi Bin Ibrahim Al Maqbul, Minggu (7/4/2024).

1. Mulai dilaksanakan sejak tahun 1933

Twibbon Idul Fitri 2024 (twibbonize.com)

Afandi menjelaskan bahwa pelaksanaan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah lebih awal bukanlah hal baru dan telah menjadi kebiasaan keluarganya sejak lama, bahkan sebelum ia lahir, sekitar tahun 1933.

"Para leluhur saya selalu melaksanakan Salat Idul Fitri lebih awal, karena mereka berasal dari Makah. Tradisi ini diwariskan dari generasi ke generasi, termasuk oleh orang tua saya dan sekarang oleh saya," ungkapnya.

Baca Juga: Pria yang Melamar Janda di Bima Mengaku Mampu Ubah Daun Jadi Uang

2. Penetapan waktu Salat Idul Fitri tak ikuti kalander Hijriah

detik.com

Menurut Afandi, keputusan untuk melaksanakan Salat Idul Fitri lebih awal dari pemerintah disebabkan oleh perbedaan metode penetapan awal bulan, yang menggunakan hitungan isap bin Nadhariyah dan Dzuhuriyah.

"Metode ini dijelaskan dalam kitab Mui Nurul Mubin. Oleh karena itu, kami tidak mengikuti kalender Hijriah dalam menentukan awal bulan," jelas kakek berusia 91 tahun itu.

Afandi menyatakan bahwa Salat Idul Fitri di Ponpes tersebut bukan hanya diikuti oleh murid dan guru Ponpes, tetapi juga oleh masyarakat umum Kota Bima, bahkan ada yang datang dari Kabupaten Bima.

"Setiap tahun, jumlah jamaah yang mengikuti salat hampir mencapai 400 orang, baik dari Kota Bima maupun Kabupaten Bima," tambahnya.

Berita Terkini Lainnya