Lombok Tak Batasi Wisatawan Selama Libur Nataru

Mataram, IDN Times - Selama pandemik COVID-19, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) tak membatasi jumlah kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Bahkan Pemprov NTB tidak mewajibkan wisatawan untuk menunjukkan surat keterangan hasil negatif menggunakan tes RT-PCR atau antigen. Cukup rapid test saja.
Hal itu pun diungkapkan langsung oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Senin (21/12) ini.
1. Hotel, restorant dan lokasi wisata tak ditutup selama libur Nataru
Dikatakan Rohmi, selama libur nataru, semua hotel, restoran dan lokasi wisata lainnya yang berada di wilayah Pulau Lombok dan Sumbawa boleh dikunjungi.
Kendati COVID-19 masih menghantui, pemprov NTB bakal tetap membuka akses wisatawan dari berbagai daerah untuk datang berkunjung ke Lombok.
2. Wisatawan cukup tunjukkan hasil rapid test
Sebagai acuan dalam menekan angka sebaran wabah COVID-19 kata Wagub, pengunjung yang hendak berlibur ke NTB dan sejumlah lokasi wisata di Pulau Lombok hanya perlu menunjukkan hasil rapid test.
Kebijakan itu kata Rohmi diambil untuk menekan penyebaran COVID-19 di sejumlah area wisata.
"Kita tidak mewajibkan pengunjung untuk swab (polymerase chain reaction) atau tes antigen. Ini untuk memudahkan wisatawan," kata Wagub.
Namun kelonggaran dari Pemprov NTB itu akan bertentangan dengan kebijakan Satgas Penanganan COVID-19 yang telah menerbitkan Surat Edaran No 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Nataru dalam Masa Pandemi COVID-19. SE Satga COVID-19 juga dipertegas oleh surat edaran (SE) tentang petunjuk pelaksanaan (juklak) dari Kementerian Perhubungan.
Kedua Surat Edaran di atas pada intinya mewajibkan pelaku perjalanan dari maupun menuju Pulau Jawa untuk menunjukkan hasil negatif pada tes antigen. Serta hasil negatif tes swab RT-PCR untuk pelaku perjalanan dari dan menuju Pulau Bali.
Baca Juga: Aturan Lengkap Bepergian saat Libur Natal dan Tahun Baru dari Kemenhub
3. Penerapan prokes di area wisata wajib ditaati wisatawan
Selain diwajibkan menunjukkan hasil rapid test, wisatawan dan pelaku wisata di Lombok diwajibkan menerapkan protokol kesehatan selama berkunjung. Yakni dengan cara menggunakan masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak saat berada di lokasi wisata.
"Semua pelaku wisata kita juga wajib menerapkan prokes COVID-19. Kita juga menekankan seluruh kegiatan wisata diwajibkan mentaati prokes," ujar Rohmi.
Khusus usaha restoran dan hotel di Lombok, jelas Rohmi, yang bisa membuka akses kunjungan ialah tempat yang miliki sertifikasi C.H.S.E. (Cleanliness, Healthy, Safety dan Environment Sustainability).
4. Agenda Nataru ditiadakan
Khusus acara Natal dan Tahun Baru, lanjut Rohmi, pihaknya meminta semua Bupati dan Walikota di 11 kabupaten dan kota di NTB untuk meniadakan agenda perayaan.
"Kebijakan ini kita ambil untuk menghindari kerumunan. Karena kemungkinan dalam agenda nataru ada interaksi massal. Untuk itu kita tiadakan," tegas Rohmi.
5.Jumlah penerbangan ke Lombok masih normal
Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Lombok, Arif Haryanto mengatakan jumlah penerbangan menuju Lombok dari sejumlah daerah terhitung normal sejak sepekan terakhir.
"Untuk penerbangan hari ini ada 27 pesawat berangkat dan 27 pesawat tiba. Total ada 54 penerbangan hari ini (Minggu 20/12/2020)," ujarnya.
Lanjut Arif, jumlah penumpang dari total 54 penerbangan tersebut ialah sebanyak 2.293 berangkat dan 2.645 tiba.
"Jadi, total ada 4.938 penumpang yang dilayani di Bandara Internasional Lombok hari Minggu (20/12)," kata Arif Haryanto.
6. Pemprov NTB kembali gencarkan promosi wisata
Moment liburan Nataru, Gubernur NTB, Dr. H Zulkieflimansyah pun meluncurkan website promosi pariwisata "Lombok On" tepat di hari jadi NTB yang ke-62, Kamis 17 Desember 2020 lalu.
Situs tersebut menjadi pesan bahwa NTB siap melayani wisatawan dengan turut tatanan baru di tengah menghadapi pandemi COVID-19 saat libur Nataru.
“Lombok On menandakan Lombok sudah siap kembali menerima wisatawan. Tentunya dengan penerapan protokol COVID-19 yang ketat,” kata Gubernur, Senin (21/12/2020) ini.
Dikatakan dia, strategi promosi pariwisata Lombok On ini merupakan kolaborasi pemerintah NTB dengan para pegiat pariwisata yang memungkinkan pemulihan sektor ini dapat bergerak lebih cepat.
“Kalau kita bergerak bersama-sama tentunya tidak ada yang berat. Saya sangat mengapresiasi semangat para pegiat pariwisata yang memberi wajah baru dalam promosi pariwisata,” tegasnya.
Info wisata untuk wisatwan dapat secara lengkap memperoleh informasi di laman www.lombokon.con.
Mengenai lokasi destinasi wisata, kuliner hingga direktori bisnis di Lombok. Semua orang dapat berpartisipasi dan berkontribusi untuk pengembangan portal Lombok On dan juga secara bebas dapat mengambil konten pada Lombok On.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, TN G. Rinjani Terpaksa Tutup Wisata Air Terjun Favorit