Cerita Guru PAUD Jadi Marshal Wanita di Sirkuit Mandalika

Sebanyak 14 marshal perempuan berjibaku di Sirkuit Mandalika

Lombok Tengah, IDN Times - Cerita marshal di Sirkuit Mandalika menarik perhatian pada tes pramusim MotoGP yang berlangsung pada Jumat hingga Minggu (13/2/2022) kemarin. Desi Hariani (25), seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) rela berjibaku di tengah terik matahari untuk mengawal event tes pramusim MotoGP Mandalika.

Desi bertugas tepat di Tikungan F 10A Sirkuit Mandalika. Dia merasa bangga dan senang bisa menjadi marshal di sirkuit kebanggaan rakyat Indonesia itu.

1. Tinggalkan anak yang sedang kurang sehat

Cerita Guru PAUD Jadi Marshal Wanita di Sirkuit MandalikaMarshal di Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Sesekali Desi melihat handphonenya yang dia taruh di dalam saku celananya. Handphonenya tidak pernah dia matikan selama mengawal event tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Desi meninggalkan anak pertamanya yang sedang kurang sehat. Anaknya sedang dirawat di rumahnya di Desa Kawo oleh suaminya.

"Anak saya sakit. Hari pertama saya pulang magrib. Langsung pakai motor pulang untuk melihat anak yang sedang dirawat," ujar Desi, Senin (14/2/2022) sehari setelah event tes pramusim MotoGP.

Anaknya yang berusia enam tahun itu mengalami demam. Dia pun mengaku, tidak akan membuang kesempatan menjadi marshal di Sirkuit Mandalika walau harus meninggalkan tugas sebagai seorang guru di salah PAUD Desa Kawo.

Baca Juga: Berkunjung ke Pantai Kuta, Tempat Pembalap MotoGP Bersantai di Lombok

2. Jadi guru PAUD

Cerita Guru PAUD Jadi Marshal Wanita di Sirkuit MandalikaMarshal perempuan di Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Desi merupakan PAUD Ridho Rahmah di Dusun Balemuntong II Desa Kawo Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Dirinya sengaja mendaftar menjadi Marshal di Sirkuit Mandalika karena ingin melihat para rider MotoGP beradu cepat di lintasan. 

Bersama 13 marshal perempuan lainnya, Desi merasa bangga. Sebab mereka bisa ikut berpartisipasi di ajang kelas dunia.

"Sekalian kita dapat nonton gratis. Karena saya tahu masuk di dalam sirkuit itu sulit sekali kalau memang tidak ada kepentingan kita tidak akan dikasih masuk," katanya.

Perasaan senang dan bangga itu, kata Desi, ketika melihat Marc Marquez bersama 23 pembalap lainnya melintas di depan Pantai Seger Kuta Mandalika.

"Kapan lagi bisa lihat pemain juara dunia secara langsung secara kita hanya bisa nonton di televisi saja kan," katanya sambil tersenyum.

3. Siap mengawal MotoGP Mandalika 2022

Cerita Guru PAUD Jadi Marshal Wanita di Sirkuit MandalikaMarshal perempuan di Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Berdasarkan aturan baru, marshal yang bertugas mengawal event kelas internasional haruslah memahami istilah flag ketika ada insiden di dalam lintasan. Desi pun mengaku telah belajar bagaimana sistem kerja seorang Marshal ketika terjadi insiden di lintasan Sirkuit Mandalika.

"Saya ingin berpartisipasi saja ya pada kejuaraan dunia walaupun hanya jadi marshal," cetusnya.

Selama tiga hari menjadi seorang marshal, perasaan Desi sempat terkejut sekali ketika salah satu rider dari Ducati crash (jatuh) di lintasan dengan begitu kencang.

"Apalagi di tikungan tempat saya pasti saya teriak-teriak kalau lihat ada salah satu pembalap yang agak lost control overlap keluar garis," tutur Desi.

Selama menjadi bagian dari marshal, belum pernah Desi mengangkat kuda besi ketika jatuh di tikungan F 10 A Sirkuit Mandalika.

"Saya belum pernah angkat itu motor. Mungkin saya tidak kuat. Tapi kalau motor diangkat enam orang, mungkin saya kuat," pungkas Desi.

Baca Juga: Rela Tinggalkan Ladang, Petani ini Bangga Jadi Marshal di Mandalika

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya