Menginap di Rumah Guru Honorer, Nadiem: Saya Terharu Dengar Ceritanya

Nadiem makan nasi bungkus di rumah Sukardi 

Lombok Tengah, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menginap di kediaman salah satu guru honorer SMP Negeri 1 Praya Timur, Sukardi Malik, di Desa Mujur, Praya Timur, Lombok Tengah, NTB, Kamis (7/10/2021).

Nadiem sengaja menginap di kediaman Sukardi untuk mendengarkan keluhan guru honorer, yang sudah mengabdi selama 25 tahun tersebut.

Baca Juga: Nadiem: Kampus Merdeka Simulasi Dunia Kerja bagi Mahasiswa 

1. Nadiem terharu banyak guru honorer melakukan pengorbanan luar biasa

Menginap di Rumah Guru Honorer, Nadiem: Saya Terharu Dengar CeritanyaCerita dari keluarga pak Sukardi tidak akan dilupakan Nadiem/dok. Humas Kemndikbudristek

Usai mengecek kegiatan belajar tatap muka di SDN Dasan Baru Kabupaten Lombok Tengah, Nadiem mengaku terharu mendengar cerita Pak Sukardi yang telah mengabdi selama 25 tahun.

"Beliau sangat optimis diskusi dengan saya. Luar biasa cerita Beliau. Semakin saya sadari, banyak dari mereka melakukan pengorbanan luar biasa," kata Nadiem, di Lombok.

Pak Sukardi, ujar Nadiem, senantiasa menjalankan profesinya menjadi guru honorer. 

Suatu waktu, Nadiem bercerita, Sukardi naik motor tidak mengenakan helm. Dia (Pak Sukardi) diberhentikan salah satu anggota polisi.

"Ternyata polisi itu bekas muridnya. Dia dibawa ke kantor polisi bukan untuk ditilang, malah diberikan uang untuk beli helm oleh polisi itu," cerita Nadiem. 

Dari cerita itu, kata Nadiem, membuatnya terharu.

"Saya sangat terharu mendengar cerita Pak Sukardi. Dia senang anak didiknya tumbuh menjadi orang sukses," katanya.

2. Nadiem doakan Sukardi lulus P3K

Menginap di Rumah Guru Honorer, Nadiem: Saya Terharu Dengar CeritanyaNadiem doakan pak Sukardi honorer 25 tahun mengabdi lulus seleksi P3K/dok. Humas Kemndikbudristek

Nadiem mengungkapkan, Sukardi tidak pernah mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) selama menjadi guru honorer.

Namun, karena mendapat gaji Rp250 ribu per bulan, Sukardi akhirnya mendaftar mengikuti tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Kita akan perjuangkan. Dari 500 ribu formasi PPPK, kita doakan bisa memberikan kesempatan bagi honorer di Lombok," kata Nadiem.

3. Cerita Sukardi tidak akan dilupakan

Menginap di Rumah Guru Honorer, Nadiem: Saya Terharu Dengar CeritanyaCerita Sukardi tidak akan dilupakan Nadiem/dok. Humas Kemndikbudristek

Kesederhanaan Sukardi, kata Nadiem, tidak akan ia lupakan. Hidup sederhana, sarapan dan bermalam bersama keluarga Sukardi tidak akan dilupakan.

"Saya tidak akan lupakan, ini memberikan warna baru. Setelah ketemu, ini akan memberikan perspektif baru dalam memberikan kebijakan," kata Nadiem.

Nadiem pun mengaku, kondisi kesejahteraan guru di Indonesia apalagi di daerah pelosok menjadi tugas bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Masih banyak tugas kita untuk pendidikan kita," kata Nadiem.

4. Minta diangkat jadi PNS

Menginap di Rumah Guru Honorer, Nadiem: Saya Terharu Dengar CeritanyaHonorer di Lombok mengabdi 25 tahun minta diangkat menjadi PNS/dok. Humas Kemndikbudristek

Dikonfirmasi IDN Times, Sukardi mengaku senang dengan kedatangan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan menginap di rumah sederhananya.

Sukardi mengaku tidak pernah membayangkan Nadiem akan menginap di rumahnya.

"Ternyata Pak Nadiem tahu semua tentang saya. Saya kaget. Saya senang sekali cerita dengan Beliau," kata Sukardi.

Selama 25 tahun menjadi guru honorer, kata Sukardi, ia tidak pernah mendapat gaji lebih dari Rp225 ribu per bulan. 

"Kebetulan saya dapat waktu ngajar itu 14 jam. Per jamnya saya dibayar Rp22.500. Kita terima gajinya 4 bulan sekali," kata Sukardi.

Kendati demikian, kata guru lulusan tahun 1996 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Mataram Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini, ia mengaku senang dengan pekerjaan menjadi guru.

"Memang saya sering bekerja lain untuk tambahan belanja, tapi tetap ngajar jadi pekerjaan utama," kata Sukardi.

Ia pun berharap, kalau ada kesempatan bisa diangkat menjadi PNS. 

"Cuma itu saya minta ke Pak Nadiem, dia cuma senyum aja. Saya juga minta kalau ada teman honor yang lama, jangan diperberat," kata Sukardi.

Baca Juga: Nadiem Ngaku Sering Banting-Banting Meja 8 Bulan Terakhir, Kenapa?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya