Self-talk atau dialog batin yang kamu lakukan setiap hari adalah salah satu kekuatan paling besar yang memengaruhi cara kamu melihat diri sendiri, menghadapi tantangan, dan menjalani hidup.
Sayangnya, tidak semua self-talk bersifat positif. Sebagian besar dari kita, tanpa sadar, memelihara narasi batin yang justru mengikis rasa percaya diri dan memperkuat perasaan bersalah, cemas, atau tidak layak.
Ketika self-talk menjadi terlalu keras, negatif, dan penuh tuntutan, ia bisa bertransformasi menjadi musuh dalam selimut. Bukannya memberi dorongan, ia justru melemahkan. Dalam artikel ini, penulis akan membahas ciri-ciri umum dari self-talk yang merusak, yang mungkin selama ini kamu anggap normal, padahal justru menyabotase kesehatan mentalmu.
Berikut 5 ciri self-talk yang merusak, yang menyabotase kesehatan mentalmu.