TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Aturan Introspeksi Diri yang Wajib Dipahami, Harus Ada Tindakan!

Introspeksi diri bukan sekedar termenung atau melamun

ilustrasi introspeksi diri (pexels.com/Marcelo Chagas)

Manusia tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Entah yang sengaja maupun tidak disengaja. Tugas kita bukan hanya diam dan berpangku tangan. Tapi juga meluangkan waktu untuk introspeksi diri.

Ternyata introspeksi diri bukan sekadar merenung. Apalagi melamun dengan pikiran kosong. Mengenai introspeksi diri, ada aturan yang harus kamu pahami. Usahakan harus ada tindak lanjut setelah kamu mengetahui letak kekurangan atau kesalahan.

1. Memiliki kesadaran penuh

ilustrasi introspeksi diri (pexels.com/Samantha Garrote)

Sejauh mana kamu dalam introspeksi diri? Ini adalah upaya untuk mengenal kondisi diri lebih jauh. Terutama menyangkut sisi kesalahan atau kekurangan yang pernah dilakukan. Tapi dalam introspeksi diri juga ada aturan yang wajib dipahami.

Termasuk di antaranya memiliki kesadaran penuh. Introspeksi dilakukan atas kehendak diri sendiri. Bukan karena paksaan dari orang lain. Dengan adanya kesadaran penuh, kamu bisa memperoleh wawasan tentang diri sendiri dan membuat langkah-langkah menuju perbaikan.

Baca Juga: Mengenal 30 Jenis 'Phile', Perasaan Suka yang Muncul pada Suatu Hal

2. Selalu siap untuk berbenah

ilustrasi introspeksi diri (pexels.com/Mike Greer)

Kita tidak bisa berhenti hanya di satu titik. Hal paling penting yang tidak boleh dilupakan adalah kesiapan berbenah. Selalu ada celah kekurangan yang menyertai. Oleh sebab itu, kita harus sadar memperbaiki diri sepanjang waktu.

Kesiapan untuk berbenah juga menjadi aturan introspeksi diri yang wajib dipahami. Usai mengetahui letak kekurangan atau kesalahan, kamu tidak hanya diam dan terpuruk. Tapi mampu mendorong diri ke arah yang lebih baik.

3. Tidak menyalahkan diri secara berlebihan

ilustrasi merasa terbebani (pexels.com/Inzmam Khan)

Menyalahkan diri secara berlebihan tidak akan pernah ada ujungnya. Justru kamu jatuh menuju keterpurukan dalam waktu lama. Inilah hal penting yang wajib diperhatikan saat kamu sedang introspeksi diri.

Jangan pernah menyalahkan diri secara berlebihan. Pahami bahwa introspeksi adalah motivasi diri agar tumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Menyalahkan diri secara berlebihan tidak akan membawa perbaikan. Justru sebaliknya, kamu merasa tertekan dan terbebani.

4. Harus mampu berpikir dengan cermat

ilustrasi berpikir (pexels.com/Felicity Tai)

Setiap orang pasti pernah melakukan introspeksi diri. Hal ini tidak terlepas dari faktor rangkaian kekurangan dan kesalahan yang menyertai diri. Tapi introspeksi diri bukan sekadar duduk termenung atau melamun.

Kamu harus mampu berpikir dengan cermat. Setelah mengetahui letak kesalahan dan kekurangan, tentukan strategi perbaikan. Jadikan itu sebagai peringatan agar kelak tidak mengulangi kesalahan atau kekurangan serupa.

5. Konsistensi dalam berproses

ilustrasi sosok berkacamata (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Upaya berbenah ke arah yang lebih baik tidak bisa dilakukan secara instan. Kamu harus siap menjalani prosesnya secara bertahap. Hal ini erat kaitanya dengan aturan introspeksi diri yang wajib dipahami.

Pastikan kamu memiliki konsistensi dalam menjalani proses tersebut. Introspeksi juga tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali. Tapi kamu menjalaninya secara berkala. Dengan adanya konsistensi, kamu bisa menentukan langkah perbaikan secara berkesinambungan.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya