Memahami Definisi dan Konsep dalam Berfilsafat, Biar Gak 'Debat Kusir'

Berfilsafat untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki

Tidak bisa dipungkiri bahwa sadar atau tidak semua orang sebenarnya berfilsafat dalam kehidupan sehari-hari. Berfilsafat sendiri berarti melakukan suatu proses berpikir untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya mendasar dan universal.

Jawaban dari pertanyaan tersebut kemudian disusun secara sistematis, diuji secara kritis guna mendapatkan kebenaran yang sifatnya hakiki. Namun, jawaban yang ditemukan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat tidak pernah sempurna dan tidak pernah selesai karena berfilsafat berarti mempertanyakan segala sesuatu yang mencakup manusia, alam dan Tuhan itu sendiri.

Dalam berfilsafat sendiri, tidak bisa terlepas dari definisi dan konsep yang harus dipahami agar tidak sesat pikir. Apa sih definsi dan konsep itu? Sepenting apa kamu memahami definisi dan konsep dalam berfilsafat? simak ulasan berikut ini!

1. Apa itu definisi dan konsep?

Memahami Definisi dan Konsep dalam Berfilsafat, Biar Gak 'Debat Kusir'Pinterest

Kita pernah lihat orang-orang debat sampai urat lehernya keluar semua karena sama-sama ngotot mempertahankan argumennya. Tahu tidak kenapa mereka seperti itu? Karena mereka menggunakan definisi yang berbeda dari istilah yang sama. Jadi, memahami definisi itu penting karena berfungsi sebagai penentu batas dari suatu pengertian, agar tidak keluar dari konteks dan tidak campur-aduk dengan konteks yang lain.

Sedangkan konsep, dapat diartikan sebagai gambaran umum dari suatu ide atau gagasan dari sistem penalaran. Di dalam sistem penalaran, kita harus memberikan batas agar pembedaan antara suatu hal dengan hal lainnya jelas, baik itu bentuk, sifat, ataupun material dari ide atau gagasan tersebut.

2. Definisi dan konsep merupakan satu kesatuan

Memahami Definisi dan Konsep dalam Berfilsafat, Biar Gak 'Debat Kusir'Pinterest

Definisi dan konsep itu satu kesatuan, maka kita harus paham dulu dengan definisi, sebab konsep itu sendiri mengandung kemampuan kita untuk mengklasifikasikan dan mengkategorisasi.

Misalnya, meja. Menggambarkan meja akan lebih jelas ketika kita menggunakan sebuah konsep. Tapi, kita tidak akan bisa mengkonsep meja jika kita belum memahami dan mendefinisikan apa itu meja. Nah, dalam mengklasifikasikan meja, kita harus memahami dan mengetahui terlebih dahulu apa itu meja dan bagaimana bentuk meja. Barulah konsep meja yang sudah kita buat tadi, dirumuskan oleh alam pikiran kita.

Karena sifat konsep itu membatasi, jadi alam pikiran kita harus terfokus pada hakikat dari konsep meja itu sendiri, yakni meja punya kaki dan dataran. Dalam mengkonsep, boleh saja kita membayangkan kaki meja itu satu atau empat atau lebih. Begitu pula dengan datarannya, kita boleh membayangkannya bundar atau berbentuk persegi atau zig-zag, tidak masalah selama tidak keluar dari hakikat meja tersebut.

Baca Juga: 7 Tanaman Hias Penyerap Racun di Udara yang Wajib Ada di Rumah

3. Menemukan jawaban dalam berfilsafat

Memahami Definisi dan Konsep dalam Berfilsafat, Biar Gak 'Debat Kusir'Pinterest

Ketika sudah memahami definisi dan konsep, maka kita dapat menemukan jawaban yang sifatnya hakiki dari segala pertanyaan yang terbatas pada jawaban yang dapat dijangkau dan dicerna oleh akal pikiran manusia. Sebagai kegiatan berpikir, filsafat menghasilkan gambaran pemikiran yang bersifat menyeluruh dan komprehensif.

Pemikiran filsafat ini bersifat spekulatif atau berdasarkan pemikiran secara mendalam berdasarkan suatu teori tertentu. Pemikiran filsafat ini diperoleh dengan cara merenung, memikirkan sesuatu secara sangat mendalam dan mendasar, serta tanpa adanya kontak langsung dengan objek yang sedang dipikirkan, seperti yang dilakukan oleh para filsuf dalam filsafatnya.

4. Para filsuf mendefinisikan filsafatnya sendiri-sendiri

Memahami Definisi dan Konsep dalam Berfilsafat, Biar Gak 'Debat Kusir'Pinterest

Dalam berdialektika, definisi itu menjadi penting karena ia berfungsi sebagai penentu batas dari suatu pengertian. Itu pula yang dilakukan oleh para filsuf dalam mendefinisikan filsafatnya. Misalnya, dalam mendefinisikan kebaikan. Filsuf Socrates mendefinisikan kebaikan sebagai bentuk dari pencapaian ketenangan pikiran karena melakukan hal yang benar.

Manusia pun begitu, mendefinisikan Tuhan dengan caranya tersendiri. Manusia mendefinisikan Tuhan dengan kalimat “Ya Tuhan yang Maha Pengasih” di dalam doanya. “Maha Pengasih” yang dia maksud bisa jadi berbeda dengan “Maha Pengasih” yang dimaksudkan oleh orang lain. Bisa saja “Maha Pengasih” yang dimaksudkan itu materi atau bisa saja pengampunan.

5. Manfaat memahami definisi dan konsep dalam berfilsafat

Memahami Definisi dan Konsep dalam Berfilsafat, Biar Gak 'Debat Kusir'Pinterest

Pada dasarnya, definisi membantu kita mengungkapkan kebenaran yang lebih filosofis tentang konsep dan pikiran kita sendiri. Dengan paham definisi, kita bisa menghindari ambiguitas dalam argumen, memperjelas arti dari suatu kata, dan lebih cepat dalam menemukan kesimpulan.

Jadi, definisi yang baik itu harus mampu meraba konteks. Artinya, definisi harus mampu memagar semua materi pembahasan yang terkandung di dalam konteks bahasan. Nah itulah sedikit penjabaran mengenai bagaimana memahami definisi dan kontek dalam berfilsafat di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 10 Tanaman Hias yang Bisa Tumbuh Tanpa Banyak Sinar Matahari

Hirpan Rosidi Photo Community Writer Hirpan Rosidi

Hirpan Rosidi, laki-laki kelahiran 1997 yang tidak pandai mendeskripsikan dirinya. Karena kemampuan menulisnya dibawah rata-rata, dia memiliki cita-cita yang dimana dia sendiri tidak terlalu berharap cita-citanya bisa terwujud; yaitu disalah satu rak toko buku, di antara buku-buku dari penulis besar itu, terselip satu judul buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya. Berbekal lulusan Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan kecintaannya pada literasi, menjadikannya ingin membangun perpustakaan untuk anak-anak dan warga di kampungnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya