5 Cara Efektif Mengubah Kebiasaan Menunda Tugas atau Pekerjaan

Mencapai kebahagiaan dengan hidup lebih produktif

Pernahkah kamu melihat orang lain atau teman dekat kamu sendiri ketika mengerjakan tugas itu seperti sesuatu hal yang menyenangkan bagi mereka? sedangkan kamu sendiri melihat tugas baru itu sebagai suatu beban yang tidak berkesudahan?

Bisa jadi temanmu mengerjakan tugas dengan menyenangkan karena dia sudah menerapkan konsep ini. Sebenarnya kamu juga bisa menerapkan hal yang sama seperti temanmu tersebut dengan menerapkan juga prinsip the stoic happiness triangle atau mencapai kebahagiaan dengan hidup produktif.

Berikut ini ada 5 cara mengubah kebiasaan menunda ala the stoic happiness triangle berdasarkan buku The Little Book of Stoicism: Timeless Wisdom to Gain Resilience, Confidence, and Calmness yang ditulis oleh Jonas Salzgeber.

1. Hidup dengan versi terbaik diri kita

5 Cara Efektif Mengubah Kebiasaan Menunda Tugas atau PekerjaanPinterest

Live with arete. Arete ini diambil dari bahasa Yunani yang artinya mengekspresikan versi terbaik dari diri kita dari waktu ke waktu. Sederhananya, kamu perbaharui terus kemampuan kamu sampai benar-benar melampaui batas yang kamu kira. Ibarat ada dua garis, satu garis adalah target yang ingin kamu capai dan satu garis lainnya adalah hal yang kamu lakukan sebagai aktualisasi dari rencana tersebut.

Sebagai contoh, kamu diberi tugas sebanyak 100 soal dan kamu memasang target untuk bisa mengerjakan setidaknya setengahnya. Ternyata, kamu mampu hingga 60 soal. Akhirnya, kamu merasa tertantang dan memasang target baru yang lebih tinggi di lain waktu untuk mencapai garis batas diri kamu. Akhirnya, tugas yang tadinya banyak bisa terselesaikan dengan menyicil.

Baca Juga: 12 Ucapan Plato yang Mengadung Sarkasme dan Satire

2. Fokus dengan hal yang bisa dikendalikan

5 Cara Efektif Mengubah Kebiasaan Menunda Tugas atau PekerjaanPinterest

Setiap manusia punya potensi alami yang dimiliki dan tentunya masih bisa dikembangkan. Sayangnya, tanpa disadari kitalah yang kerap mencegah diri kita buat berkembang. Itulah sebabnya, Epictetus, seorang tokoh filsuf Stoa yang berasal dari Yunani, pernah berkata bahwa pendidikan yang layak adalah belajar untuk memanfaatkan sebaik-baiknya hal yang masih bisa kita kendalikan.

Nah, kenapa setiap kali kita dikasih penugasan yang baru, reaksi kita tidak jauh-jauh dari mengeluh, tidak termotivasi, atau merasa terbebani? Karena kita tidak pernah diajarkan bagaimana caranya menikmati proses pembelajaran. Oleh karena itu, ketika kamu mulai terfokus hanya pada pencapaian tujuan, otomatis kamu akan mengabaikan proses di dalamnya.

Yang harus kita pahami adalah bahwa satu-satunya hal yang bisa kita kendalikan yaitu kemampuan di dalam diri kita. Sementara itu, hasil akhir terjadi sebagaimana mestinya atau di luar kendali kita. Dan juga, kamu tidak akan pernah berkembang dan belajar dari kesalahan kalau selalu mengandalkan orang lain dalam hal apapun.

3. Berani bertanggung jawab

5 Cara Efektif Mengubah Kebiasaan Menunda Tugas atau PekerjaanPinterest

Percaya tidak kalau setiap harinya kita hidup sama seperti game? Kita diberi bermacam pilihan dan pilihan yang dipilih adalah pilihan terbaik. Tapi ternyata tidak semua pilihan yang kita pilih adalah pilihan baik. Kamu bisa saja memilih produktif daripada prokrastinasi, tapi karena kebetulan kamu lagi ingin istirahat, akhirnya kamu memilih untuk prokrastinasi. Sekali dua kali sih tidak apa-apa, tapi kalau sampai keterusan bisa bahaya.

Pada dasarnya setiap pilihan yang kamu pilih akan berpengaruh dengan hal yang akan kamu lakukan, termasuk keproduktifan. Sama seperti yang dikatakan Epictetus, tidak ada yang namanya hal baik dan buruk kecuali kalau kita memilih untuk menjadikannya demikian.

Jadi sebenarnya, bisa saja kamu bukan tidak bisa produktif, tapi justru kamu yang tidak memilih untuk melakukan hal produktif sebagai suatu prioritas teratas. Oleh karena itu, mari mulai bertanggung jawab dengan pilihan diri kita sendiri.

4. Ubah penilaian dalam melihat sesuatu

5 Cara Efektif Mengubah Kebiasaan Menunda Tugas atau PekerjaanPinterest

Sering kali kita merespon sesuatu menjadi negatif karena kita sudah menilai sesuatu tersebut sebelumnya. Sebenarnya, kamu tidak akan terusik dengan adanya tugas baru, hanya saja kamu sudah memberikan opini atau penilaian pribadi ke tugas tersebut dengan cara yang negatif. Jika sejak awal kamu berpikiran tugas adalah sumber stres, maka seterusnya ketika dikasih tugas baru, maka secara otomatis kamu akan terbebani.

Beda halnya kalau kamu menanamkan pikiran bahwa kamu merasa tertantang untuk menyelesaikan sebuah tugas, maka kamu bakalan semangat setiap ada tugas baru dan merasa hal tersebut adalah sesuatu yang menyenangkan.

5. Selesaikan setiap rencana

5 Cara Efektif Mengubah Kebiasaan Menunda Tugas atau PekerjaanPinterest

Mempersiapkan daftar rutinitas dari pagi sampai malam tidak ada salahnya. Namun, ada dua hal yang sering kali menjadi suatu kekeliruan dalam perencanaan kamu untuk menyiapkan hari. Hal tersebut adalah kalau kamu malah menjadi keteteran dengan mencantumkan daftar pekerjaan yang kebanyakan, namun waktunya banyak dihabisin dengan waktu istirahatnya.

Nah, jangan pernah mengambil waktu istirahat pada tugas yang nanggung, ya! Selagi masih punya tenaga yang cukup untuk menyelesaikan tugas tersebut, maka selesaikan.

Itulah 5 cara mengubah kebiasaan menunda ala the stoic happiness triangle atau mencapai kebahagiaan dengan hidup produktif berdasarkan buku The Little Book of Stoicism: Timeless Wisdom to Gain Resilience, Confidence, and Calmness yang ditulis oleh Jonas Salzgeber.

Baca Juga: 9 Ciri Teman Kamu Seorang Psikopat, Perhatikan Baik-baik ya!

Hirpan Rosidi Photo Community Writer Hirpan Rosidi

Hirpan Rosidi, laki-laki kelahiran 1997 yang tidak pandai mendeskripsikan dirinya. Karena kemampuan menulisnya dibawah rata-rata, dia memiliki cita-cita yang dimana dia sendiri tidak terlalu berharap cita-citanya bisa terwujud; yaitu disalah satu rak toko buku, di antara buku-buku dari penulis besar itu, terselip satu judul buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya. Berbekal lulusan Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan kecintaannya pada literasi, menjadikannya ingin membangun perpustakaan untuk anak-anak dan warga di kampungnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya