TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merendah Diri untuk Menonjol, Telaah Fenomena Humble Bragging

Terlihat rendah hati, padahal riya?

Pinterest

Mataram, IDN Times - Budaya pamer sering kali dilakukan dengan cara yang tidak terlalu jelas. Bahkan, terkadang perilaku ini dibungkus dengan kata-kata yang seolah-olah menunjukkan sikap rendah hati.

Kata-kata seperti "Saya hanya seorang bodoh yang tidak tahu apa-apa", "Saya bukanlah orang yang baik, saya belum pantas dipuji", atau "Kita semua sama, saya tidak lebih baik dari kalian", adalah contoh-contoh dari ucapan-ucapan yang mencitrakan kerendahan hati.

Sering kali kita menemui kata-kata semacam itu, bukan? Ya, itu adalah beberapa contoh dari apa yang dalam dunia psikologi dikenal sebagai "humble bragging" - berusaha merendahkan diri sambil sebenarnya me

Matias Denny mendefinisikan humble bragging sebagai bentuk sombong atau pamer yang tersirat, dilakukan dengan merendahkan diri sendiri, mengeluh, bahkan mengutuki keadaan sendiri yang sesungguhnya berbanding terbalik dengan kenyataan.

Dengan kata lain, humble bragging terjadi ketika seseorang mengeluh tentang pencapaiannya hanya untuk menonjolkan diri sendiri. Mereka yang melakukan humble bragging umumnya mengharapkan pujian atau pengakuan positif atas diri mereka sendiri, dengan tujuan untuk meningkatkan rasa harga diri.

1. Apa itu humble bragging?

Pinterest

Matias Denny mendefinisikan humble bragging sebagai bentuk sombong atau pamer yang tersirat, dilakukan dengan merendahkan diri sendiri, mengeluh, bahkan mengutuki keadaan sendiri yang sesungguhnya berbanding terbalik dengan kenyataan.

Dengan kata lain, humble bragging terjadi ketika seseorang mengeluh tentang pencapaiannya hanya untuk menonjolkan diri sendiri. Mereka yang melakukan humble bragging umumnya mengharapkan pujian atau pengakuan positif atas diri mereka sendiri, dengan tujuan untuk meningkatkan rasa harga diri.

2. Mengapa orang-orang melakukan sikap merendah untuk meninggi?

Pinterest

Mengapa orang melakukan perilaku merendah diri untuk menonjol? Motivasinya mungkin bermacam-macam, mulai dari keinginan untuk menjadi pusat perhatian, mencari pengakuan dari orang lain, hingga menghindari terlihat sombong secara langsung.

Orang yang suka merendahkan diri seringkali berharap mendapat simpati dan pujian dari orang lain setelah mereka mengucapkan kata-kata yang merendahkan diri sendiri. Contohnya, ketika seseorang mengatakan, "Saya sebenarnya tidak tahu apa-apa, tapi Anda masih memuji saya. Sungguh rendah hati Anda."

Meskipun manusia mungkin memiliki sifat polos, tidak semua orang begitu. Beberapa yang terjebak dalam pola perilaku ini bisa saja sengaja mencari pujian yang akan meningkatkan rasa harga diri mereka.

Baca Juga: 9 Ciri Teman Kamu Seorang Psikopat, Perhatikan Baik-baik ya!

3. Adakah yang salah dengan psikologis mereka?

Pinterest

Tidak ada yang salah dengan psikologi seseorang yang merendahkan diri untuk menonjol, begitu juga dengan psikologi orang yang memberikan pujian. Namun, masalahnya adalah, tanpa disadari, perilaku merendahkan diri untuk menonjol ini dapat memicu timbulnya perasaan tidak aman pada orang lain.

Sebagai contoh, seringkali kita melihat seseorang memposting foto selfie di media sosial dengan keterangan, "Wajahku sangat buruk", padahal wajahnya sebenarnya sangat cantik. Nah, biasanya, orang yang polos akan memberikan komentar seperti, "Sayang sekali, kamu itu cantik, wajahmu sangat mulus."

4. Perilaku merendah untuk meninggi adalah sisi halus dari riya!

Pinterest

Menurut Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, "perilaku merendah diri untuk menonjol ini merupakan aspek halus dari riya, yaitu ketika seseorang secara tidak langsung merendahkan diri di depan orang lain-dengan harapan akan dilihat sebagai individu yang rendah hati, sehingga citra dirinya meningkat di mata orang lain. Ini adalah salah satu bentuk riya yang halus. Para salaf yang saleh sebelumnya telah memperingatkan akan hal ini.”

Namun, segalanya memiliki paradoksnya sendiri. Jika kita menunjukkan kepintaran, keberhasilan, atau kesuksesan secara terang-terangan, masyarakat dapat menganggap kita sombong, yang pada akhirnya dapat membuat kita dijauhi atau bahkan dianggap sebagai sampah masyarakat. Ini memang sebuah ironi.

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya