Kamu Harus Tahu 5 Hal ini Jika Merasa Diri Paling Benar

Open minded bukan dilihat dari luasnya pengetahuan seseorang

Manusia sejatinya sudah pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Namun ada sebagian manusia yang suka mengomentari suatu hal secara berlebihan, bahkan sampai melebihi batas pengetahuannya. Kamu mungkin sering menemukan hal ini di lingkungan kamu, di televisi, terlebih di sosial media.

Fenomena ini bukan suatu hal yang tabu lagi untuk dibahas, terlebih di sosial media yang di mana orang-orang bebas untuk berkomentar sesuka hatinya tanpa memahami terlebih dahulu duduk perkara dari suatu persoalan. Di sinilah letak betapa pentingnya seorang memiliki adab open minded (berpikiran terbuka). Jadi bukan hanya open minded saja, tapi adab juga sangat perlu untuk diperhatikan.

1. Efek Dunning-Kruger yang tidak kamu sadari

Kamu Harus Tahu 5 Hal ini Jika Merasa Diri Paling BenarPinterest

Dalam ilmu psikologi, istilah untuk orang-orang yang merasa dirinya tahu dan lebih mampu daripada orang lain disebut Dunning-Kruger effect. Orang yang mengalami efek Dunning-Kruger akan merasa dirinya lebih unggul dari segi pengetahuan maupun kemampuan, dan menyatakan dirinya paling benar sementara pendapat orang lain salah.

Singkatnya, seseorang dikatakan mengalami efek Dunning-Kruger ini ketika dalam memandang suatu permasalahan, dia hanya menggunakan satu pandangan yang dia yakini benar saja. Dia tidak melakukan perbandingkan perspektif dan tanpa mencari referensi lain.

2. Menjadi orang yang open minded

Kamu Harus Tahu 5 Hal ini Jika Merasa Diri Paling BenarPinterest

Open minded menurut Estutomoaji adalah ketika seorang tahu bahwa dirinya benar dan dirinya juga bisa saja salah, dan mau untuk mendengar opini atau sudut pandang orang lain yang berbeda maupun yang tidak sesuai dengan pemikirannya.

Bisa dibilang, open minded ini tingkatan dari fase efek Dunning-Kruger, yang di mana pada fase open minded ini seseorang sudah memahami dan menggunakan lebih dari satu perpektif dalam melihat, mencerna dan menanggapi suatu permasalahan, dan terbuka dalam menerima perbedaan. Baik itu sikap, perspektif maupun latar belakang orang lain.

Baca Juga: 13 Etika Dasar dalam Kehidupan Manusia di Muka Bumi, Kamu Wajib Tahu!

3. Agree to disagree + respect

Kamu Harus Tahu 5 Hal ini Jika Merasa Diri Paling BenarPinterest

Untuk menjadi orang yang berpikiran terbuka memang terkadang terasa susah. Kamu harus menampung berbagai macam bentuk pemikiran orang lain, baik itu pemikiran yang sama maupun pemikiran yang berbeda. Dengan kata lain, agree to disagree + respect.

Syed Naquib al-Attas dalam Prolegomena to The Metaphysics of Islam menyebutkan beberapa “adab” (dalam konteks ini, penulis mendefinisikan adab ini sebagai sikap dari orang yang open minded), di antaranya menghormati, peduli dan ikhlas. Seseorang menggunakan kata yang tepat yang dapat dimengerti oleh lawan bicaranya, sehingga makna dan maksud dari apa yang disampaikan itu tersampaikan dengan benar.

4. Open minded yang berlandaskan adab

Kamu Harus Tahu 5 Hal ini Jika Merasa Diri Paling BenarPinterest

Jika kamu bisa mengerti kapasitas lawan bicaramu, maka kamu dapat menyesuaikan frekuensi dari kuantitas dan kualitas pembicaraan sesuai dengan lawan bicaramu tersebut. Karena sikap open minded akan membangun kesantunan dalam sebuah pembicaraan, sehingga energi positif akan muncul dan membuat orang-orang selalu ingin memperbaharui ilmunya, dengan kata lain kamu tidak mengintimidasi lawan bicaramu.

Seorang yang mempunyai sikap open minded tidak perlu berkali-kali mengkritik dan tidak perlu berkali-kali nyinyirin orang yang dikritik. Sebab, orang yang dikritik pasti menyadarinya. Ibarat memberi pelajaran kepada orang karena kesalahnnya, cukup sekali, tidak perlu membuat seseorang menjadi babak belur.

5. Adab di atas segalanya

Kamu Harus Tahu 5 Hal ini Jika Merasa Diri Paling BenarPinterest

Kalau al-Attas menyebut adab di atas ilmu, maka penulis juga mau mengatakan adab haruslah juga berada di atas open minded. Sebab open minded tidak bisa dikatakan cerminan kedewasaan berpikir jika tidak disertai adab di dalamnya. Open minded tanpa adab hanya akan menjadi ajang pamer pengetahuan saja.

Ibnu Khaldun pernah berkata, puncak dari ketinggian adab adalah saat engkau diam dan mendengarkan seseorang yang berbicara kepadamu tentang sesuatu yang engkau ketahui dengan baik sementara dia tidak menguasainya.

Itulah sedikit tentang open minded dan kaitanya dengan adab. Melalui tulisan ini, penulis mengingatkan diri sendiri dan kamu yang membaca ini, semoga kita selalu ingat untuk mendahulukan adab dimana pun kita berada.

Baca Juga: Antigalau, ini 5 Cara Merayakan Patah Hati yang Paling Ampuh

Hirpan Rosidi Photo Community Writer Hirpan Rosidi

Hirpan Rosidi, laki-laki kelahiran 1997 yang tidak pandai mendeskripsikan dirinya. Karena kemampuan menulisnya dibawah rata-rata, dia memiliki cita-cita yang dimana dia sendiri tidak terlalu berharap cita-citanya bisa terwujud; yaitu disalah satu rak toko buku, di antara buku-buku dari penulis besar itu, terselip satu judul buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya. Berbekal lulusan Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan kecintaannya pada literasi, menjadikannya ingin membangun perpustakaan untuk anak-anak dan warga di kampungnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya