Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Tanda Kamu Tidak Spesial di Mata Orang Lain

Ilustrasi tanda kamu tidak spesial di mata orang lain. (Pinterest/Creative Market)
Ilustrasi tanda kamu tidak spesial di mata orang lain. (Pinterest/Creative Market)

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sosial, rasa dihargai dan diperhatikan bagaikan oase di padang pasir. Namun, terkadang realita tak seindah harapan. Ada kalanya kamu dihadapkan pada situasi di mana kamu merasa tak dianggap spesial atau istimewa di mata orang lain.

Oleh karena itu, dengan mengetahui tanda-tanda kamu tidak spesial di mata orang lain ini, kamu bisa menjadi memahami dinamika hubungan sosial dan memicu refleksi diri.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 7 tanda kamu tidak spesial di mata orang lain.

1. Keberadaanmu tidak diperhatikan

Ilustrasi tanda wanita yang gampang diselingkuhi pria. (Pinterest/STaTUs Love WaP)
Ilustrasi tanda wanita yang gampang diselingkuhi pria. (Pinterest/STaTUs Love WaP)

Seperti embun pagi yang menguap tanpa jejak, kehadiranmu seolah tak berbekas. Sapaanmu hanya formalitas, tak ada yang benar-benar mencarimu saat kamu tak ada.

Kamu harus menyadari, jika itu terjadi berarti kamu tidak terlalu penting di mata orang itu. Jangan terlalu berharap, ya.

2. Pendapatmu diabaikan

Ilustrasi tanda kamu memiliki aura memikat yang mudah disenangi orang. (Pinterest/Ricardo Mellis)
Ilustrasi tanda kamu memiliki aura memikat yang mudah disenangi orang. (Pinterest/Ricardo Mellis)

Suaramu bagaikan bisikan di tengah badai, tak didengar dan tak diindahkan. Ide-idemu melayang tanpa pernah membumi, tak ada yang bertanya atau mempertimbangkan pandanganmu dalam pengambilan keputusan penting.

Kalau sudah tahu begitu, ada baiknya kamu menarik diri. Daripada nanti kamu berujung kecewa.

3. Kehadiranmu tidak dirindukan

Ilustrasi tanda kebaikan hatimu hanya dimanfaatkan orang terdekatmu. (Pinterest/linkedin.com)

Tanpamu, roda kehidupan mereka terus berputar tanpa hambatan. Tak ada yang merindukan kehadiranmu dalam pertemuan atau acara. Kamu bagai bayangan yang tak menimbulkan jejak.

Jika sudah tahu kehadiranmu tidak diharapkan, sebaiknya kamu tidak menaruh banyak harapan. Mungkin kehadiranmu bisa menjadi lebih bermakna di tempat lain.

4. Karyamu tidak dihargai

Ilustrasi tanda tubuhmu sedang berjuang di survival mode. (Pinterest/Verywell Mind)

Kerja keras dan keringatmu tak menuai apresiasi yang sepadan. Hasil karyamu dianggap biasa, tak layak dicatat dalam lembaran sejarah kecil mereka.

Kamu bisa mencari tempat agar karya-karyamu lebih dihargai. Ini soal selera.

5. Cerita-ceritamu tidak diingat

Ilustrasi tanda seseorang sudah dewasa dari segi komunikasi. (Pinterest/Mejor con Salud)

Kamu berbagi kisah, tawa, dan air mata, namun esoknya mereka lupa. Cerita-ceritamu tak membekas dalam ingatan mereka, hanya menjadi cerita yang lewat begitu saja.

Kamu bisa bercerita kepada yang lain yang mungkin bisa lebih menghargai kisahmu. Jangan memaksakan diri menceritakan dirimu kepada orang yang tidak tertarik mendengarnya.

6. Masalahmu tidak dipedulikan

Ilustrasi cherephobia. (Pinterest/Freepik)
Ilustrasi cherephobia. (Pinterest/Freepik)

Saat terjatuh dan terpuruk dalam masalah, hanya segelintir orang yang menoleh. Tak ada pelukan hangat atau kata penghiburan yang tulus.

Kamu harus berdiri sendiri, berjuang tanpa banyak tangan yang membantu. Kamu bisa melakukannya, karena kamu adalah pribadi yang hebat.

7. Sumbangsihmu terlupakan

Ilustrasi tanda seseorang sudah tidak menghargai kamu lagi. (Pinterest/Sherko Ahmadyani)

Kamu pernah memberi, berbagi rezeki, waktu, dan tenaga, namun semua itu sirna ditelan waktu. Saat mereka menikmati hasil kontribusimu, tak ada yang mengingat siapa yang telah berjasa.

Ingatlah, kamu berharga dan istimewa dengan segala kelebihan dan kekuranganmu. Jangan biarkan orang lain mendefinisikan nilai dirimu. Percayalah pada diri sendiri dan teruslah berkarya untuk menjadi versi terbaik dari dirimu.

Itulah 7 tanda kamu tidak spesial di mata orang lain. Semoga informasi ini dapat membantumu, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hirpan Rosidi, S.Psi
EditorHirpan Rosidi, S.Psi
Follow Us