5 Manfaat Ruang Terbuka Hijau untuk Kesehatan Mental

Menurut penelitian National Institute of Health (NIH) dalam jurnal Associations between Nature Exposure and Health: A Review of the Evidence, oleh Jimenez dan rekan-rekan, beraktivitas di ruang hijau ternyata dapat menurunkan hormon stres (kortisol) dan memberikan efek relaksasi instan.

Hanya dengan berjalan di taman atau duduk di bawah pohon, tubuh merespons dengan menurunkan kecemasan dan menstabilkan suasana hati. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa alam memiliki kemampuan meningkatkan mood dan meredakan kecemasan.

Selain itu, berinteraksi dengan alam terbukti efektif mengurangi gejala depresi musiman atau seasonal affective disorder (SAD) yang biasanya muncul saat cuaca dingin. Ruang hijau dapat membantu menciptakan keseimbangan emosional yang lebih baik selama perubahan musim.

Jadi, beraktivitas di alam bisa menjadi solusi sederhana untuk menjaga kesehatan mental sepanjang tahun.

Jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa alam mampu menstimulasi kemampuan fokus, memori, hingga kreativitas. Sehingga berada di tempat yang ramah lingkungan juga dapat meningkatkan fungsi otak. Tak heran ide mengalir deras saat berada di alam luas. 

Selain itu, ruang ramah lingkungan juga dapat memberi efek menenangkan. Di mana lingkungan hijau tersebut dapat membantu mengurangi sensory overload atau kelebihan rangsangan yang biasa dialami saat berada di lingkungan perkotaan.

Jadi, ketika butuh ide baru atau merasa lelah mental, beraktivitas di ruang hijau tentu bisa jadi opsi terbaik.

Bahkan, perusahaan besar yang bergerak di sektor kreatif membutuhkan suasana ramah lingkungan. Contohnya, perusahaan Google yang mulai menginvestasikan miliaran rupiah untuk menambah elemen alam di kantor mereka, dilansir Sustainable Earth. Hal ini dilakukan karena berada di alam terbuka tidak hanya membantu fokus, tetapi juga memicu kreativitas yang tinggi.

Seringnya menghabiskan waktu di ruang ramah lingkungan juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Salah satunya, berada di ruang dengan pencahayaan yang cukup dapat menenangkan pikiran dan mengatasi stres. Artinya ruang dengan bukaan cahaya yang luas bisa menjadi solusi atas masalah sulit tidur atau insomnia. 

Berdasarkan penelitian EurekAlert, paparan cahaya alami dan udara segar bisa membantu mengatur waktu sirkadian. Sehingga mendapatkan cahaya yang cukup bisa mengurangi depresi musiman dan sleep-wake disorder.

Tak jarang para terapis sering merekomendasikan pasiennya untuk berjemur pada pagi hari untuk menyegarkan mekanisme waktu atau alarm alami dalam tubuh mereka.

Beraktivitas di ruang yang banyak tumbuhannya bisa menguatkan sistim imun tubuh. NIH mengatakan, tumbuhan dapat melepaskan zat kimia yang dapat membantu meningkatkan produksi sel darah putih (phytoncides). Zat ini berguna untuk membantu tubuh lebih kuat dalam melawan infeksi.

Zat ini menjadi salah satu alasan mengapa orang yang sering bersinggungan dengan alam  cenderung lebih kebal terhadap penyakit. Selain itu, ruang ramah lingkungan juga berperan penting dalam meningkatkan imunitas melalui udara yang lebih bersih.

Tanaman di ruang hijau menyerap polutan seperti nitrogen dioksida dan karbon monoksida, yang jika terhirup dapat membahayakan kesehatan.

Ruang hijau juga secara alami mendorong diri untuk bergerak lebih banyak. Dengan lebih sering bergerak seperti berlari, berjalan, atau bersepeda tentu akan memberikan boost pada kesehatan mental. Sehingga upaya mengurangi perasaan sedih dan lelah akan lebih efektif jika dilakukan di luar ruangan. 

Manfaat tata ruang ramah lingkungan ini sangat luar biasa, baik untuk kesehatan mental maupun fisik. Mulai dari mengurangi stres dan rasa cemas, meningkatkan imunitas, hingga menjaga siklus tidur atau sirkadian, semuanya berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik.

Oleh karena itu, mari mulai mengambil langkah kecil dengan menciptakan ruang ramah lingkungan dan memanfaatkan ruang hijau dengan efektif.