Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penjelaskan Mengapa Manusia Mengalami Penuaan

Ilustrasi fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan. (Pinterest/EltaMD Skin Care)

Penuaan adalah proses biologis yang tak terhindarkan, namun tetap menjadi salah satu misteri paling menarik dalam sains. Mengapa tubuh manusia berubah seiring waktu? Mengapa kulit menjadi keriput, rambut memutih dan fungsi organ menurun seiring bertambahnya usia?.

Para ilmuwan telah mempelajari proses ini selama puluhan tahun dan menemukan berbagai teori yang menjelaskan penyebab biologis di balik penuaan. Penuaan bukan hanya sekadar akumulasi waktu, tetapi merupakan hasil dari proses kompleks di tingkat sel dan molekul.

Meskipun kita belum bisa menghentikan waktu, memahami bagaimana dan mengapa kita menua bisa menjadi kunci untuk memperlambat dampaknya.

Berikut 5 fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan.

1. Kerusakan akumulatif pada DNA

Ilustrasi fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan. (Pinterest/Freepik)

Setiap sel dalam tubuh manusia membawa materi genetik berupa DNA yang mengatur segala fungsi biologis. Seiring bertambahnya usia, DNA di dalam sel mengalami kerusakan akibat berbagai faktor seperti radikal bebas, paparan sinar UV, atau kesalahan replikasi.

Lopez-Otin dalam makalahnya The hallmarks of aging, mengatakan meskipun tubuh memiliki mekanisme perbaikan, proses ini tidak selalu sempurna, dan kerusakan akan menumpuk dari waktu ke waktu. Kerusakan DNA yang terus-menerus bisa menyebabkan sel berhenti membelah (senesens), mengalami mutasi, atau bahkan berubah menjadi sel kanker.

Selain itu, ketika sel-sel yang rusak ini tidak dibuang secara efisien oleh sistem kekebalan tubuh, mereka bisa mengganggu jaringan di sekitarnya dan mempercepat penuaan sistemik.

2. Pemendekan telomer

Ilustrasi fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan. (Pinterest/EltaMD Skin Care)

Telomer adalah struktur pelindung di ujung kromosom yang berfungsi seperti penutup untuk mencegah DNA terurai atau menyatu dengan DNA lain. Setiap kali sel membelah, telomer akan sedikit memendek. Ketika telomer menjadi terlalu pendek, sel tidak bisa lagi membelah dan masuk ke fase penuaan atau kematian (senesens seluler).

Pemendekan telomer merupakan salah satu indikator biologis paling kuat dari penuaan. Blackburn, Epel, dan Lin dalam penelitiannya Human telomere biology: A contributory and interactive factor in aging, disease risks, and protection, menemukan bahwa stres kronis, pola hidup tidak sehat, dan paparan polusi bisa mempercepat pemendekan ini.

Oleh karena itu, gaya hidup sehat dapat membantu memperlambat laju pemendekan telomer dan memperpanjang masa hidup sel.

3. Penurunan fungsi mitokondria

Ilustrasi fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan. (Pinterest/Freepik)

Mitokondria dikenal sebagai pembangkit energi sel karena menghasilkan ATP, molekul yang menyuplai energi untuk semua aktivitas seluler. Seiring bertambahnya usia, mitokondria mengalami penurunan fungsi, baik dari segi jumlah maupun efisiensinya. Hal ini mengakibatkan produksi energi melambat dan meningkatkan produksi radikal bebas yang merusak sel.

Kerusakan mitokondria dapat menyebabkan kelelahan kronis, gangguan fungsi otot, dan berbagai penyakit degeneratif seperti alzheimer dan parkinson. Mitokondria yang rusak juga mempercepat proses penuaan karena memperburuk stres oksidatif dalam tubuh, yang merusak protein, lemak, dan DNA.

4. Akumulasi sel senesens

Ilustrasi fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan. (Pinterest/Charlotte's Book)

Sel senesens adalah sel-sel yang sudah tidak lagi aktif membelah, tetapi tidak mati. Alih-alih dibuang, sel-sel ini tetap berada dalam jaringan dan mengeluarkan senyawa peradangan yang disebut senescence-associated secretory phenotype (SASP). Zat-zat ini dapat merusak jaringan sehat di sekitarnya dan menyebabkan peradangan kronis, kata Campisi dalam penelitiannya Aging, cellular senescence, and cancer.

Jumlah sel senesens meningkat drastis seiring bertambahnya usia, dan keberadaannya dikaitkan dengan berbagai penyakit terkait penuaan, seperti osteoartritis, aterosklerosis, dan fibrosis. Bahkan menyebut penghilangan sel senesens sebagai pendekatan potensial untuk memperlambat penuaan biologis dan memperpanjang usia sehat.

5. Penurunan respons sistem kekebalan tubuh

Ilustrasi fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan. (Pinterest/Naveen Taylor)

Sistem kekebalan tubuh juga mengalami penuaan, dalam proses yang dikenal sebagai immunosenescence. Ini melibatkan penurunan jumlah dan efektivitas sel-sel imun, terutama sel T dan B, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, kanker, dan penyakit autoimun.

Akibatnya, lansia cenderung mengalami pemulihan yang lebih lambat dari penyakit dan respons vaksin yang kurang optimal. Selain itu, peningkatan peradangan tingkat rendah (inflammaging) menjadi ciri khas penuaan sistem imun, yang berkontribusi terhadap proses penuaan sistemik dan kerusakan organ secara perlahan.

Nah, itulah 5 fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa manusia mengalami penuaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us