Menyimak Tradisi Tujak Ragi Beleq di Lombok Timur
Simbol kerukunan antar masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok, IDN Times - Tradisi tujak ragi beleq atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan menumbuk bumbu rempah-rempah untuk begawe atau hajatan. Tradisi ini terus terawat dan terjaga di tengah-tengah masyarakat Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelum tradisi tujak ragi beleq dimulai. Tamu undangan diiringi dengan tabuhan gendang beleq sembari memasuki halaman masjid. Setelah sampai tamu undangan dipersilakan duduk sembari mendengarkan lantunan tembang-tembang yang berisi nasihat dalam Bahasa Sasak.
Baca Juga: Warga Menggugat, Pemkab Lombok Timur Ubah Nama KIHT Jadi APHT
1. Masyarakat saat mengupas bawang pada kegiatan tujak ragi beleq
Ketua Panitia Event Seni Budaya, dan Bazar Batur Rumbuk IV Ambi Samudra mengatakan, tradisi tujak ragi beleq wujud gotong royong antar masyarakat mulai dari membersihkan, mengupas, dan menumbuk bumbu masakan atau dikenal dengan tujak ragi.
“Tujuan penyatuan energi positif antar masyarakat untuk menarik energi positif,” terang Ambia di sela-sela kegiatan tujak ragi belq, Kamis (24/8/2023).
Pesan moral kepada masyarakat dalam tradisi ini, guna menjaga silaturahmi dan kebersamaan antar masyarakat. Sebab harus memulai suatu pekerjaan secara bersama, setia dalam keadaan susah ataupun senang.
“Tujak ragi beleq simbolis kalau sifat manusia ada yang keras dan halus. Nah ini kita bisa gabung untuk energi positif,” harapnya.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Lombok Timur yang Jarang Dikunjungi Wisatawan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.