Terdapat beragam kebudayaan asli di masing-masing daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tidak hanya tarian atau pakaian adat, di NTB juga terdapat rumah adat.
Masing-masing rumah adat memiliki nilai sejarah tersendiri. Sehingga sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin mengetahui tentang budaya dan adat dari NTB. Berikut beberapa rumah adat yang ada di NTB.
Rumah adat yang khas dari NTB yaitu Rumah Adat Bale milik Suku Sasak. Bagi wisatawan yang tertarik mengunjungi Rumah Adat Bale bisa mengunjungi Dusun Sade, Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah.
Dalam pembuatan Rumah Adat Bale ini, Suku Sasak memiliki aturan tertentu, yaitu pemilihan waktu saat hendak membantu Rumah Adat Bale. Sebab jika tidak memperhatikan waktu pembuatan tersebut, maka akan membawa nasib buruk saat tinggal di rumah adat tersebut.
Biasanya Rumah Adat Bale Jajar dihuni oleh penduduk yang menengah ke atas. Terdapat beberapa ruangan yang memiliki fungsi masing-masing, yakni rumat adat ini memiliki 2 delam bale dan satu serambi, biasanya disebut dengan sesangkok.
Selain itu, terdapat bale yang berfungsi untuk menyimpan makanan dan keperluan rumah. Sedangkan bagian depan terdapat sekepat dan bagian belakang terdapat sekenam.
Untuk rumah adat yang satu ini, bisa dikatakan sebagai rumah adat terbesar, karena ukuran Rumah Adat Bale Bonder mencapai 50 meter persegi. Biasanya yang tinggal di rumah adat ini merupakan para pembesar suku.
Sekilas bentuk Rumah Adat Bale Bonder hampir mirip dengan Rumah Adat Bale Jajar. Perbedaannya hanya di ruangan khusus dalam Bale Bonder yang digunakan untuk mengambil keputusan penting.
Berbeda dengan kebanyakan rumah adat yang dihuni seseorang. Rumah Adat Bale Lumbung digunakan sebagai tempat penyimpanan, seperti hasil panen padi yang disimpan untuk sementara waktu.
Oleh karena itu, Bale Lumbung dibangun secara sederhana, bagian atap menggunakan bahan jerami, sedangkan tembok dalam menggunakan anyaman bambu.
Beberapa orang menganggap bahwa Berugaq Sekepat bukan rumah adat, tetapi masih banyak warga sekitar NTB yang menggap bahwa Berugaq Sekepat merupakan rumah adat dilihat dari fungsinya di masa lalu.
Rumah Adat Berugaq Sekepat pernah digunakan sebagai tempat menerima orang asing yang baru tiba di desa. Bangunanan Berugaq Sekepat juga terlihat sederhana dengan ukuran yang relatif kecil, yakni sekitar 5 meter persegi.
Untuk rumah adat khas NTB yang satu ini memiliki nama yang cukup berbeda dari rumah adat yang telah disebutkan sebelumnya, karena Rumah Adat Dalam Loka disebut sebagai rumah para raja. Dalam bahasa Sunbawa, Dalam Loka memiliki makna sebagai istana.
Dalam Loka dibangun dengan banyak ruangan di dalamnya, pembagian ruangan tersebut berdasarkan wilayah beserta dengan fungsi yang berbeda. Selain itu, Dalam Loka dibangun menggunakan 99 tiang penyangga, angka tersebut dimaksudkan kepada asmaul husna.
Sekian ulasan mengenai beberapa rumah adat Nusa Tenggara Barat yang memiliki fungsi, ukuran, dan sejarah yang berbeda-beda. Yuk, rencanakan kunjunganmu.