Tak Perlu ke Cappadocia, di Lombok juga Ada Balon Udara Ala-ala
Pengunjung dapat berkuda, berenang dan mencoba panahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Barat, IDN Times - Cappadocia menjadi perbincangan setelah disebut dalam serial Layangan Putus. Cappadocia merupakan salah satu destinasi wisata di Turki untuk merasakan sensasi naik balon udara sembari melihat pemandangan indah.
Untuk menikmati sensasi berswafoto balon udara ala Cappadocia, wisatawan tidak perlu jauh-jauh datang ke Turki. Pasalnya, destinasi wisata balon udara ala Cappadocia di Desa Mekarsari Kecamatan Lombok Barat menawarkan sensari berswafoto dengan ketinggian sekitar 3 meter.
Kepala Desa Mekarsari Kecamatan Narmada Lombok Barat, Sapinah menjelaskan desa wisata ini dibangun akhir 2019 dan beroperasi Juli 2021. Spot swafoto balon udara di Desa Wisata Mekarsari menjadi daya tarik pengunjung yang berasal dari Pulau Lombok dan Sumbawa.
"Setiap hari 1.500 orang pengunjung yang datang ke sini," sebut Sapinah ditemui IDN Times, Minggu (9/1/2022).
Destinasi wisata balon udara di Desa Mekarsari ini hanya menggantung pada ketinggian 3 meter dan tak mengudara. Sehingga pengunjung tidak perlu ragu karena cukup aman.
Ada bangunan yang terbuat dari besi dan baja untuk menahan balon udara tersebut. Untuk itu, pengunjung bisa berswafoto sepuasnya dengan pemandangan taman bunga dan persawahan yang menghijau.
Baca Juga: Fakta-fakta menarik tentang Desa Wisata Tetebatu di Lombok
1. Bisa berkuda, panahan dan berenang
Sapinah menjelaskan Pemerintah Desa Mekarsari telah merencanakan pengembangan wisata tri sunah. Yaitu, tiga amalan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW, antara lain panahan, berenang dan berkuda.
"Dari tiga yang direncanakan baru terbangun dua yaitu wisata panahan dan berenang," kata Sapinah.
Sedangkan wisata berkuda akan dikembangkan kemudian. Dalam pengembangan Desa Wisata Mekarsari, Sapinah mengatakan Pemerintah Desa berkolaborasi dengan masyarakat sekitar pemilik lahan.
Karena lahan milik Pemerintah Daerah luasnya hanya 45 are yang digunakan untuk pembangunan taman, lapak pedagang kaki lima (PKL), aula, tempat panahan dan spot balon udara. Sementara kolam renang dibangun oleh masyarakat sendiri.
Pengembangan wisata tri sunah Desa Mekarsari direncanakan pada lahan 3 hektare. Pihaknya mengajak masyarakat sekitar untuk bersama-sama mengembangkan destinasi wisata tersebut.
"Kita berikan pemahaman kepada masyarakat. Jangan fokus pada sektor pertanian saja. Dengan dia lihat pengunjung yang ramaai, warga menjadi tertarik mengembangkan desa wisata. Karena dia langsung lihat realitanya," tuturnya.