TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

19 Jenis Capung Jarum yang Dijumpai di Pulau Sumbawa

Capung jarum tersebar dari dataran rendah sampai tinggi

" Dok.Pribadi "

Sumbawa, IDN Times - Capung jarum merupakan kelompok capung unik yang masuk dalam bangsa zygoptera. Di mana karakter umum penggolongan capung dalam bangsa zygoptera, dengan ciri-ciri khas tubuh yang lebih ramping, memanjang, serta sayap yang terlihat sempit mulai dari pangkalnya, dan melebar di ujungnya.

Pada beberapa jenis anggota capung jarum ini, bercak sayap khas menjadi identitas utama untuk membedakan jenis satu dengan yang lainnya. Seperti halnya dengan jenis kelompok capung sejati, bangsa anisoptera.

Kelompok capung jarum memiliki pembagian tubuh yang jelas menjadi 3 bagian yakni kepala, toraks, dan abdomen. Sepasang mata yang besar dan menonjol, menjadi beda utama bagian kepala capung dengan kelompok capung sejati, yang memiliki mata besar menempel pada wajah . 

Berikut 19 jenis capung jarum yang dapat dijumpai di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebar mulai dataran rendah pulau hingga ketinggian habitat hutan pegunungan. Yuk, belajar keanekaragaman hayati di Pulau Sumbawa. Keep scrolling

1. Pseudagrion microcephalum (Rambur, 1842)

" Dok.Pribadi "

Capung jarum biru sungai (Blue riverdamsel) sejenis capung biru yang terdokumentasi di dataran rendah, mangrove, dan juga rawa kecil, dan pegunungan di Pulau Sumbawa.

Jenisnya soliter penyendiri umumnya terbang perlahan di atas genangan air kecil ketika musim kering tiba. Terlihat melakukan perkawinan di padang rumput lapang ketika musim basah . 

2. Agriocnemis femina (Brauer, 1868)

" Dok.Pribadi "

Jenis capung jarum centil yang dapat dijumpai dalam jumlah 3-4 individu dalam sebuah kelompoknya. Capung jarum jenis ini merupakan capung ukuran terkecil sekitar 2 hingga 2,5 centimeter panjang tubuhnya.

Lahan rerumputan basah, genangan air persawahan berlumpur menjadi tempat yang mudah untuk menjumpai jenis ini . 

3. Agriocnemis pygmaea (Rambur, 1842)

" Dok.Pribadi "

Secara ukuran kecil , karakternya suka terbang rendah perlahan, hingga warna tubuh yang menyaru dengan warna daun rerumputan tua mirip dengan capung jarum jenis gariocnemis femina.

Jenis capung jarum soliter atau penyendiri yang sering mendekati jenis capung agriocnemis femina di permukaan air kolam berlumpur yang ditumbuhi rumput serta tumbuhan akuatik lainnya. 

4. Ceriagrion sp1

" Dok.Pribadi "

Berukuran sedang, sebanding dengan ukuran tubuh capung jarum biru sungai. Jenis capung dari marga ceriagrion dan terdokumentasi di pinggiran danau. Padang rerumputan basah, terjaga kelembapan terkait kenyamanannya terbang pelan di antara rerumputan sebagai mikrohabitat.

Warnanya kontras kuning, oranye berpadu dengan merah, merupakan warna utama tubuh jenis ini. Di samping tentunya ukuran sayap yang sempit, mulai dari pangkal serta melebar di bagian ujungnya . 

5. Copera marginipes (Rambur, 1842)

" Dok.Pribadi "

Jenis capung hantu kaki kuning (Yellow bursh dart) atau copera marginipes. Capung jarum berukuran sedang dan terkesan memiliki abdomen panjang proporsional berbanding dengan ukuran toraks yang pendek.

Penghuni sudut habitat, lembap dan terkesan gelap, jauh dari penerangan sinar matahari. Jenis ini mudah dijumpai di pinggiran sungai tropis hutan pegunungan, genangan air ketika musim basah tiba. Melakukan aktivitas kawin dan meletakkan telurnya di dedaunan basah tumbuhan di sekitarnya.

Kaki berwarna kuning jumlah 6, dengan ujung abdomen putih menjadi ciri khas utama. Di samping juga dapat dijumpai beterbangan pelan soliter atau berdua pasangan di antara anakan mangrove, pesisir, dan juga pinggiran sungai irigasi persawahan. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Eksotis di Sumbawa, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali

6. Copera sp1

" Dok.Pribadi "

Merupakan anggota jenis marga copera. Seperti halnya kerabat dekatnya jenis capung jarum copera marginipes, jenis capung ini karakter tempat hidup, habitatnya tidak jauh berbeda. 

7. Drepanosticta berlandi (Lieftinck, 1939)

" Dok.Pribadi "

Capung jarum yang terdokumentasi di pinggiran sungai berbatu hutan pegunungan. Bertengger di dinding kemiringan tanah yang dinaungi tumbuhan paku.

Berukuran sedang dibandingkan dengan jenis capung jarum hutan yang berukuran besar euphea lara lombokesis. Abdomen berwarna coklat tua menyala menyerupai warna gagang kacamata ibu-bapak era 80an . 

8. Rhinocypha pagenstechery (Forster, 1897)

" Dok.Pribadi "

Jenis capung jarum yang tubuhnya, terkesan pendek, padat, dan gempal. Spesialis penghuni sungai tropis batuan pegunungan yang tidak jauh dari keberadaan jeram sungai yang mengalir.

Bercak lebar di ujung sepasang sayap depan belakang, menambah unik cantiknya perias jenis soliter, penyendiri aktif yang terbang perlahan di tepian sungai. Selain itu, tentunya abdomen yang berwarna merah darah cerah, serta toraks kuning kadmium berpola garis hitam teratur. 

9. Libellago lineata (Burmeister, 1839)

" Dok.Pribadi "

Seperti halnya anggota marga jenis rhinochypa, kelompok capung jarum bertubuh pendek, padat, dan gempal. Jenis capung libellago lineata pun aktif di tepian sungai beterbangan kecil menambah rias keindahan sungai irigasi persawahan.

Capung jarum dengan perilaku sosial tinggi, terkadang diamati dalam kelompok yang menyerupai keluarga. Atau lain halnya berpasangan, 3 hingga 4 individu mengitari tumbuhan akuatik di tepi kolam berlumpur dan hinggap, saling menjaga jarak.

Jenis capung jarum ini juga dapat dijumpai di air sungai jeram berbatuan mengalir tahunan hutan. Mengepakkan sayap kecil naik ke atas permukaan kolam air kecil , genangan air hujan . 

10. Pseudagrion pilidorsum declaratum (Lieftinck, 1936)

" Dok.Pribadi "

Anggota jenis capung jarum muka jingga, pseudagrion. Pembeda utama dengan jenis pseudagrion rubriceps,  terletak pada warna tubuhnya baik jantan, maupun betina. Jantan jenis ini berwarna merah, serta abdomen bersegmen yang berwarna hitam.

Sementara betinanya berwarna jingga pucat, bentuk tubuhnya silinder, memanjang, abdomen yang terkesan memanjang, serta sepasang sayap terbang kecil yang terdapat bercak hitam padat di ujungnya.

Penghuni pinggiran sungai pinggir persawahan, serta dapat dijumpai di sungai-sungai berbatuan tropis hutan pegunungan . 

11. Euphaea lara lombokensis (Maclachlan, 1898)

" Dok.Pribadi "

Capung jarum ukuran besar spesialis sungai tropis hutan pegunungan. Hampir tidak mungkin menjumpai jenis ini di dataran yang lebih rendah. Tubuh dominan berwarna cokelat tua pada jantannya, dengan sepasang sayap yang menggantung lebar di bagian tengahnya.

Sementara betina sendiri tubuhnya berwarna abu-abu . 

Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Favorit di Pulau Sumbawa, Dijamin Bikin Betah!

12. Rhinocypha sumbana (Forster, 1897)

" Dok.Pribadi "

Capung jarum bertubuh pendek, gempal, soliter, terbang sendiri di pinggiran sungai tropis hutan pegunungan, tidak jauh dari jeram sungai mengalir. Uniknya, ukuran sepasang sayap terbangnya lebih panjang dari abdomen yang berwarna merah.

Keberadaannya diketahui tidak jauh berjarak dari jenis capung rhinocypha lainnya . 

13. Ishcnura senegalensis (Rambur, 1842)

" Dok.Pribadi "

Capung jarum rerumputan berukuran besar, dibanding jenis lainnya yang biasanya dalam sebuah lingkungan tempat tinggal. Terutama ketika memasuki musim basah tiba, jenis capung jarum berekor biru ini sering dijumpai melakukan perkawinan. Persebarannya sendiri mulai dataran rendah, areal mangrove, tambak, persawahan, kolam, serta genangan air rembesan sungai berumputan di pinggir hutan. 

14. Lestes sp1

" Dok.Pribadi "

Tubuh berwarna cokelat, kecil, serta berbentuk pipih. Jenis capung ini karakternya tidak jauh berbeda sebagaimana perjumpaannya di rerumputan, genangan air berlumpur kecil ketika musim basah.

Warna tubuhnya menyaru dengan rerumputan kering basah, serta terbang kecil, soliter. 

15. Libellago naias (Lieftinck, 1932)

" Dok.Pribadi "

Jenis capung jarum hutan rawa yang keberadaannya jarang. Soliter, terbang sendiri, cantik di pinggiran rawa kubangan bekas air hujan tepi hutan. Abdomennya berwarna merah dengan pesan garis hitam teratur.

Serta tubuh yang berwarna biru azzura bergaris hitam gelap. 

16. Nososticta emphyla (Lieftinck, 1936)

" Dok.Pribadi "

Capung jarum berukuran sedang, penghuni sungai hutan mengalir. Soliter, penyendiri, dan kadang terlihat berpasangan, terbang sepanjang aliran sungai.

Karakter bentuk tubuh mirip dengan kerabat dekatnya nososticta selsysii. 

17. Nososticta selsysii (Foerster, 1896)

" Dok.Pribadi "

Memiliki kemiripan bentuk tubuh dengan jenis nososticta emphyla. Jenis capung jarum ini bertubuh merah bagian toraks, serta hitam abdomen yang ujungnya merah.

Berbeda dengan nososticta emphyla berwarna ungu, jenis capung jarum ini spesialis penghuni jalur sungai mati kerikil batu kecil hasil rembesan air sungai terjun hutan pegunungan. 

18. Onychargia atrocyana (Selys, 1865)

" Dok.Pribadi "

Capung jarum kuat ukuran, penerbang yang kerap melawan arus sungai berbatuan pegunungan tropis yang mengalir deras. Terbang perlahan, namun pasti menggapai tujuannya.

Akan beristirahat di sela-sela batu besar yang dirasa cukup melindungi dirinya dari sinar matahari siang. Sayapnya kecil memiliki bercak hitam di ujung sayap. Sementara capung muda jenis ini, biasanya bisa di sela-sela batu, rebahan ranting pepohonan menggantung , atau ujung daun tumbuhan hutan yang tidak jauh dari sungai dan basah. 

Baca Juga: 6 Wisata Air Terjun di Sumbawa yang Eksotisnya Kebangetan 

Writer

Deny Wahyudi

Dulunya suka naik gunung , kumpulin foto satwa & tumbuhan . Pernah kerja ngurusin orangutan Sumatera , sempat kerja di Pesantren Internasional , dan sekarang lanjut hobi fotography 😅

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya