Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bibit Siklon Tropis di Indonesia Berpotensi Ciptakan Gelombang 2,5 M. (dok BMKG)
Bibit Siklon Tropis di Indonesia Berpotensi Ciptakan Gelombang 2,5 M. (dok BMKG)

Mataram, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, mendeteksi adanya bibit siklon tropis 97S di perairan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi mengatakan bibit siklon tropis 97S terdeteksi di Samudera Hindia Barat Daya NTB di dalam Area of Monitoring (AoM) TCWC Jakarta.

Bibit Siklon Tropis 97S berpotensi meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang. Bibit siklon ini memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 Jam ke depan. Mulai 14 November 2025 pukul 07.00 WIB sampai 15 November 2025 pukul 07.00 WIB khususnya di Provinsi NTB.

"Berdasarkan analisis per 14 November 2025 pukul 08.00 WITA, Bibit Siklon Tropis 97S memiliki kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1009 hPa," kata Topan, Jumat (14/11/2025).

1. Potensi berkembang menjadi siklon tropis

Ilustrasi hujan di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Berdasarkan prediksi BMKG, dalam periode 24 jam ke depan, bibit siklon 97S diperkirakan belum menunjukkan perkembangan atau penguatan lebih lanjut. Hal tersebut ditunjukkan dengan pola sirkulasi dan kecepatan angin yang belum menunjukkan penguatan, dan prediksi kelembaban dari lapisan menengah (500-700 hPa) cenderung meluas mengikuti pergerakan bibit ke arah timur.

Dalam waktu 48 - 72 jam ke depan, intensitas masih cenderung sama bahkan ada potensi pelemahan pola sirkulasi dan kecepatan angin di hampir semua lapisan dengan pergerakan ke arah timur menuju selatan Pulau Rote dan Timor, Nusa Tenggara Timur. Potensi bibit siklon Tropis 97S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 - 72 jam ke depan, kata dia, dalam kategori peluang rendah.

"Kondisi atmosfer ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif atau awan cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai petir/kilat dan angin kencang," terangnya.

2. Wilayah NTB yang berpotensi terdampak

Ilustrasi hujan lebat di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Topan menyebutkan wilayah NTB yang berpotensi terdampak dalam 24 jam ke depan antara lain Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima.

Selain itu, ada potensi gelombang tinggi di wilayah NTB pada 14-16 November 2025. Gelombang dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter diprakirakan terjadi di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan NTB, Selat Sape Utara dan Selatan.

3. Waspada tanah longsor dan banjir rob

Ilustrasi hujan di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, petir, hingga pohon tumbang, dan banjir rob. Masyarakat diminta memastikan saluran air bersih dari sampah agar tidak terjadi luapan saat hujan lebat, hindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem.

"Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan mengambil langkah mitigasi, termasuk pengecekan infrastruktur drainase, penyuluhan kepada masyarakat, serta peningkatan koordinasi antar instansi dalam penanganan potensi bencana," kata dia.

Editorial Team