Warga Sumbawa Barat Terseret Arus Banjir Bersama Motornya

Sumbawa Barat, IDN Times - Seorang warga Sumbawa Barat bernama Inol (18), terseret arus banjir pada Senin (24/12/2024). Selama tiga hari pencarian, korban masih belum ditemukan oleh Tim SAR gabungan hingga Kamis (26/12/2024).
Pada Senin (24/12/2024) sore, hujan deras mengguyur Kecamatan Poto Tano, Sumbawa Barat. Hujan deras mengakibatkan banjir di beberapa desa, termasuk Desa Tua Nanga.
1. Korban terseret arus banjir saat menyeberangi sungai

Dalam peristiwa tersebut, seorang warga bernama Inol (18) dilaporkan hilang terseret arus banjir saat hendak menyeberangi sungai. Korban terseret arus banjir saat pulang dari ladangnya.
"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WITA, saat korban pulang dari ladangnya," kata Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi, Jumat (27/12/2024).
2. Korban bersama motornya terseret arus banjir

Wahyu menjelaskan pada waktu itu air sungai meluap akibat hujan deras. Korban bersama sepeda motornya terbawa arus banjir.
"Kami kerahkan personel dari Pos SAR Sumbawa untuk melakukan pencarian," jelas Wahyu.
Tim SAR bersama dengan unsur dari Polsek Poto Tano, Koramil Poto Tano, Pos TNI AL Poto Tano, Polairud Lolda NTB, BPBD Sumbawa Barat, Damkar Sumbawa Barat, dan masyarakat setempat telah melakukan pencarian dengan menyusuri aliran sungai dari lokasi kejadian hingga ke laut. Namun, hingga Kamis (26/12/2024) sore, korban belum ditemukan.
3. BMKG keluarkan peringatan cuaca ekstrem

BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di NTB pada 25-31 Desember 2024. Kepala BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi menjelaskan saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di NTB.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya Gelombang Kelvin dan Ekuatorial Rossby di wilyah NTB. Kemudian adanya pertemuan massa udara dan belokan angin di NTB. Selain itu, kelembapan udara diberbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan.
Kondisi tersebut, kata Topan mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulunimbus yang berpotensi menyebabkan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah NTB.
Berdasarkan pantauan hasil analisis dinamika atmosfer, kata Topan, beberapa wilayah NTB perlu diwaspadai memiliki potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang pada periode 25 - 31 Desember 2024.