Warga Protes, Jalan Rusak di Lotim Dijadikan Kolam untuk Pancing Ikan

Ali Nusantara, salah seorang tokoh masyarakat Desa Batu Putik yang melakukan aksi protes ini mengatakan, karena jalan rusak ini, tidak sedikit warga yang mengalami kecelakaan, termasuk seorang ibu hamil yang mengalami kesakitan saat melintas di jalan tersebut.
Meskipun kondisi ini telah diketahui oleh para pemangku kebijakan, mereka tampak mengabaikannya, karena hingga saat ini tidak kunjung diperbaiki.

"Protes ini merupakan bentuk kecaman kami terhadap Pemerintah Kabupaten Lotim yang belum melakukan perbaikan terhadap jalan rusak yang parah di Desa Batu Putik," ujar Ali Nusantara.

Kondisi jalan yang menghubungkan desa Batu Putik ini telah rusak sejak lama, namun tidak kunjung  diperbaiki. Padahal  warga telah berulang kali mengirim surat kepada pemerintah setempat serta kecamatan untuk segera memperbaikinya.

Selain itu, mereka juga telah menghubungi anggota dewan di tingkat kabupaten, provinsi, dan bahkan DPR RI. Namun, meskipun para pemangku kebijakan mengetahui bahwa jalan tersebut sering dilewati, mereka terlihat acuh tak acuh.

"Kami telah menghubungi pemerintah daerah, anggota DPR RI, DPRD kabupaten dan provinsi agar segera memperhatikan jalan yang rusak ini dan tidak hanya berdiam diri," terang Ali.

Ali mengatakan bahwa warga telah berusaha menimbun jalan yang rusak dengan pasir, tetapi upaya ini tidak berlangsung lama karena kurangnya alat berat. Dalam kondisi ideal, pasir dan batu kerikil harus digunakan untuk menimbun jalan dan dipadatkan dengan alat berat agar tahan lama. Namun, kemampuan masyarakat setempat tidak mencukupi untuk melakukannya.

"Kami mendengar bahwa perbaikan jalan di Batu Putik akan selesai pada akhir tahun 2023, tetapi setelah kami cek tidak ada tanda-tanda perbaikan, yang membuat warga semakin sedih dengan janji-janji yang tidak pasti," pungkas Ali.