Ilustrasi memasang kelambu di tempat tidur untuk mencegah DBD (freepik.com/freepik)
Dikatakan, DBD merupakan penyakit yang menyebabkan kematian jika terlambat ditangani. Ia menyebut ada tiga fase penyakit DBD, yaitu fase awal, fase kritis dan fase pemulihan. Kasus yang sering terjadi, pasien yang mengalami panas secara tiba-tiba, setelah minum obat penurun panas tidak memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
"Pada fase kritis, trombositnya turun. Kalau turun, kalau tidak rehidrasi, tidak minum, tidak ada infus yang masuk maka terjadi penurunan trombosit. Itu sering terjadi Dengue Shock Syndrome. Ini trombosit menurun secara mendadak, kadang sampai tak sadar dan terjadi kematian," jelasnya.
Fikri mengatakan pasien DBD harus waspada pada fase awal. Jangan sampai ketika panasnya turun, kemudian tidak konsultasi ke petugas kesehatan.
"Ketika panas mendadak tiba-tiba, konsumsi obat penurun panas. Setelah itu, bagusnya memang lebih baik konsultasi dengan petugas kesehatan," sarannya.
Pada Maret 2024, sembilan wisatawan asing terserang penyakit DBD di Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara periode Februari hingga Maret 2024. Kasus DBD di destinasi wisata tujuan wisatawan mancanegara itu diketahui berdasarkan riwayat penderita kasus DBD yang pernah dirawat di Klinik Medika Gili Air.
Namun semua penderita DBD tersebut sudah dinyatakan sembuh. Upaya yang dilakukan dalam penanganan kasus yaitu melalui penyelidikan EPID, koordinasi dengan Klinik Medika, respons terhadap lingkungan dan vektor.
Dinkes NTB mendistribusikan logistik untuk kegiatan pencegahan, pengendalian seperti insektisida, larvasida, dan alat pengendalian serta alat diagnosa DBD.