Kepala DPMPTSP NTB Mohammad Rum (IDN Times/Muhammad Nasir)
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB Mohammad Rum menyebutkan total investasi yang akan digelontorkan investor sebesar Rp2,2 triliun. Selain kereta gantung terpanjang di dunia, investor juga akan membangun dua resort mewah yang berada di sisi bawah dan atas.
Rum menjelaskan sebenarnya investor akan mendatangkan tim ahli dari Cina. Tetapi karena persoalan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) sehingga mereka tidak bisa datang ke Lombok. Sehingga untuk melakukan percepatan rencana pembangunan kereta gantung ini, investor menggunakan tim ahli dari Bandung.
Tim ahli dari Bandung akan bekerja selama 14 hari. Mereka turun ke lapangan untuk mengecek lokasi-lokasi tempat pemasangan menara yang akan menjadi penyangga atau tiang kereta gantung.
Rum menyebutkan total investasi yang akan digelontorkan investor sebesar Rp2,2 triliun. Dimana, untuk pembangunan kereta gantung dengan investasi sebesar Rp600 miliar, sedangkan sisanya untuk membangun dua resort mewah.
"Jadi kawasan resort mereka akan bangun di atas satu dan bawah satu. Sehingga para penumpang mungkin bermalam dulu di bawah sebelum naik ke atas," terangnya.
Proyek kereta gantung akan dibangun di kawasan Gunung Rinjani yang berlokasi di Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah Provinsi NTB. Pembangunan kereta gantung ini tidak berada di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Pembangunan kereta gantung dimulai dari Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara menuju kawasan hutan di bagian atasnya. Sebagai bentuk keseriusan investor membangun proyek kereta gantung ini, Owner PT. Indonesia Lombok Resort yang berasal dari Cina telah berada di Lombok. Ia sudah mengantongi KITAS selama 2 tahun. Selain itu, investor itu telah menyerahkan uang jaminan investasi kepada Pemda NTB sebesar Rp5 miliar.