Warga Dua Desa di Bima Saling Serang Pakai Senjata, Ada yang Tertembak

Bima, IDN Times - Dua kelompok warga Desa Runggu dan Roka di Kecamatan Belo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saling serang menggunakan senjata tajam (Sajam), Rabu (1/1/2025). Akibatnya, dua korban tertembak diduga dikenai tembakan senjata api rakitan dan senapan angin.
"Korban dari Desa Roka diduga dikenai tembakan senjata api rakitan, sementara korban dari Desa Runggu dikenai tembakan senapan angin," kata Camat Belo, Ruyani dikonfirmasi, Rabu (1/1/2025).
1. Korban dilarikan ke RSUD dan puskesmas

Ruyani mengatakan, korban yang berasal dari Desa Roka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima tidak lama setelah kejadian. Sementara korban dari Desa Runggu dilarikan ke Puskesmas Belo.
"Sekarang para korban masih dilakukan perawatan intensif di RSUD Bima dan Puskesmas Belo," jelasnya.
2. Puluhan polisi siaga di batas wilayah

Kini, situasi di lokasi sudah berlangsung aman dan kondusif. Meksi demikian, puluhan anggota Polsek Belo dan Polres Bima disiagakan untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan, terutama di lokasi sekitar perbatasan dua wilayah setempat.
"Kondisi di lokasi sudah kondusif dan terkendali. Tapi puluhan anggota masih penjagaan di lokasi mencegah bentrokan susulan. Tadi malam juga anggota ikut jaga di lokasi, tapi gak cukup untuk mencegah peperangan warga," terangnya.
Ruyani mengaku tak mengetahui pasti motif bentrokan antar warga dua desa tersebut. Namun, ia menduga masih berkaitan dengan masalah beberapa bulan yang lalu.
"Masih berkaitan dengan masalah yang kemarin-kemarin kayaknya. Karena bentrok warga ini sudah sering, bahkan bentrokan sebelumnya beberapa orang terluka dan juga ditangkap polisi dan masih diproses," bebernya.
2. Kedua kubu masih memiliki hubungan keluarga

Menurut dia, dua kubu warga yang terlibat bentrokan ini masih memiliki hubungan kekeluargaan. Karena awalnya, Desa Roka merupakan pemekaran dari Desa Runggu, sehingga silsilah keluarga di antara dua kelompok warga ini masih ada.
"Sebenarnya warga dua desa ini ada hubungan keluarga. Maka dari itu, saya imbau untuk segera berdamai untuk menjaga marwah keluarga," pungkasnya.