Massa saat menggelar orasi di depan Polres Lotim (IDN Times/Ruhaili)
Seusai dari Polres, massa aksi bergerak menuju kantor DPRD Lotim. Di lokasi ini sempat terjadi ketegangan, nyaris berujung ricuh, massa aksi dengan aparat kepolisian sempat adu dorong. Ketegangan mereda setelah aparat kepolisian bersama TNI turun tangan menenangkan massa, sehingga tidak terjadi bentrokan.
Salah satu orator, Yandis dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dalam orasinya melontarkan kritik pedas terhadap kinerja para wakil rakyat. Ia menyoroti minimnya kehadiran anggota dewan yang datang menemui massa.
“Dewan yang lain kemana, kok cuma ini-ini saja. Masak tiap hari reses dan kunker (kunjungan kerja), padahal pas rapat paripurna tidak satupun perda yang dihasilkan,” teriak Yandis.
Dalam orasinya, ia bahkan menyebut DPRD Lotim hanya tidur dan tidak bekerja serius menjalankan fungsi legislatif. Yandis mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak direspons.
“Pokoknya kalau sampai tuntutan kami tidak digubris, maka kami akan bawa massa lebih banyak dan akan kami duduki kantor DPR,” ancamnya.
Ada pun sejumlah tuntutan yang diajukan massa antara lain pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset bagi koruptor, transparansi informasi publik, serta sejumlah poin krusial lainnya untuk masyarakat.