Dibagikan dalam Kondisi Busuk, Ada Ulat pada Menu MBG di Lombok Timur

Lombok Timur, IDN Times – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru saja diluncurkan di beberapa wilayah Lombok Timur (Lotim) menjadi sorotan setelah ditemukannya ulat dalam makanan. Makanan itu dibagikan kepada siswa di beberapa sekolah di wilayah Selong.
Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah wali murid melaporkan temuan tersebut. Insiden ini terjadi pada makanan yang dibagikan kepada siswa SDN 2 Sandubaya Selong.
1. Kepala sekolah benarkan makanan ada ulat
Kepala Sekolah SDN 2 Sandubaya, Fathurrahman, mengonfirmasi bahwa makanan yang dibagikan dalam program MBG terdiri dari burger, buah, roti dan kurma. Makanan tersebut diberikan kepada siswa di sekolah serta dibawa pulang, terutama karena pembagian dilakukan selama Ramadan.
“Ada laporan dari wali murid ke wali kelas 2, yang kemudian mengirimkan video ke grup sekolah. Di video tersebut terlihat ada ulat di dalam makanan,” jelas Fathurrahman.
Menanggapi hal tersebut, pihak sekolah segera melaporkan kejadian ini kepada pihak dapur penyedia makanan. Pada Kamis pagi (13/03/24), perwakilan dari dapur datang ke sekolah untuk melakukan konfirmasi terkait temuan ulat tersebut.
“Tadi pagi pihak dapur datang setelah kami laporkan kejadian ini. Sebelumnya, kami tidak pernah mengirimkan video tersebut ke media sosial karena kami ingin merahasiakannya sampai ada konfirmasi resmi. Namun, entah bagaimana video itu bisa beredar,” ujar Fathurrahman.
2. Harus jadi bahan evaluasi
Fathurrahman menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi bagi pihak pengelola dapur. Ia meminta agar kebersihan dan kualitas makanan lebih diperhatikan ke depannya agar program MBG dapat berjalan lancar dan sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan.
“Ini harus menjadi bahan evaluasi bagi pihak pengelola dapur. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi agar program MBG bisa berjalan dengan baik dan menu yang diberikan benar-benar memenuhi standar gizi bagi siswa,” tegasnya.
3. Berharap tidak mengurangi kepercayaan terhadap program MBG
Program MBG merupakan inisiatif pemerintah untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa sekolah dasar dengan tujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak, terutama di daerah yang membutuhkan. Namun, temuan ulat dalam makanan ini mengindikasikan adanya kelalaian dalam proses penyediaan dan pengecekan kualitas makanan.
Fathurrahman berharap kejadian ini tidak mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap program MBG. Ia berharap makanan yang diberikan selanjutnya merupakan makanan yang layak konsumsi.
“Kami berharap ini hanya kesalahan teknis yang bisa diperbaiki. Program MBG sangat penting untuk mendukung kesehatan dan gizi siswa, jadi kami berkomitmen untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Sementara itu, pihak dapur penyedia makanan belum memberikan pernyataan resmi terkait temuan ulat tersebut.