Dompu, IDN Times - Kabar kepulangan jenazah Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Lilis Suryani tak kunjung datang. Padahal, warga Desa Bali Bunga Kecamatan Woja ini dilaporkan meninggal dunia di RS Arab Saudi sejak 28 Oktober lalu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Dompu, Syamsul Ma'arif yang dikonfirmasi enggan berkomentar banyak. Dia belum berani memastikan kapan kepastian kepulangan jasad Lilis Suryani.
Dihubungi via ponsel, Syamsul Ma'arif mengaku pihaknya masih sedang menunggu kabar kepulangan jasad korban. Baik itu dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram maupun Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
"Gak ada kendala, saya cuma belum bisa pastikan jadwal itu. Karena kami di sini menunggu kabar dari BP2MI Mataram dan pemerintah pusat. Yang jelas kasus ini sudah ditangani langsung oleh orang pusat," jelas dia, Selasa (8/11/2022).
Dia mengaku berbagai upaya pemulangan jasad Ibu Rumah Tangga (IRT) 42 tahun itu sudah dilakukan. Dari lintas koordinasi dengan KJRI di Arab Saudi, maupun terhadap perusahaan pengirim.
Bahkan perusahaan terkait sebut dia telah menyanggupi akan memfasilitasi pemulangan jasad korban ke tanah air. Ditandai dengan membuat surat pernyataan bentuk tanggung jawab sebagai jasa pengirim.
"Mereka juga sudah transfer uang untuk biaya pemulangan korban. Sekarang kita tinggal menunggu kabar saja, semoga secepatnya," harap Syamsul.
Sebelumnya, Lilis Suryani memilih menjadi TKW di negara timur tengah itu karena desakan ekonomi keluarga. Dia mulai bekerja di negara setempat sebagai pengasuh lanjut usia (Lansia) pada akhir tahun 2021 lalu.
Setelah beberapa bulan bekerja, dia menderita penyakit kronis hingga akhirnya dirawat intensif di RS Arab Saudi pada 4 Oktober 2022. Kemudian sekitar 3 pekan atau tepatnya 28 Oktober, Lilis lalu dilaporkan meninggal dunia.
Atas kematian korban, keluarga berharap jasad Almarhumah dapat dipulangkan kembali ke tanah air. Termasuk hak-hak korban sebagai pengasuh Lansia dapat ditangani oleh otoritas terkait di Arab Saudi.