Dampak banjir bandang di Sumbawa. (dok. BPBD NTB)
Banjir bandang yang terjadi pada Selasa (4/4/2023) lalu menghanyutkan 12 rumah warga di wilayah Kabupaten Sumbawa. Selain itu sebanyak 34 rumah terendam banjir yang datang secara tiba-tiba setelah turun hujan dengan intensitas tinggi. Di samping itu, banjir bandang juga menghanyutkan 1 pabrik penggilingan dan merusak 27 hektare lahan padi siap panen, serta merendam 99 hektare areal persawahan lainnya dan 3 mobil.
Desa Lito yang berada di Kecamatan Moyo Hulu menjadi wilayah yang terdampak paling parah, sebagaimana hasil kaji cepat di lapangan. Wilayah Desa Lito tersebut ada tiga dusun yang berlokasi tak jauh dari sungai, yang mana ada sebanyak 770 jiwa terdampak, 5 rumah hanyut, 50 hektar areal persawahan terendam dan jembatan penghubung antara Desa Lito menuju Desa Lantung jebol hingga memutus akses.
Selanjutnya di Desa Brang Rea ada 3 rumah hanyut yang ditinggali oleh 11 KK/44 jiwa. Selain itu masih ada 8 unit rumah yang kondisinya separuh amblas di terjang banjir bandang dan juga terdampak pada 1 Pabrik penggilingan hanyut terbawa banjir bandang.
Berikutnya 2 rumah hanyut dan 1 mobil bak truk serta 1 mobil jenis mini bus rusak terdampak banjir bandang di Desa Sebasang. Adapun beberapa ruas jalan juga rusak akibat terkikis arus banjir. Di Desa Rate, banjir bandang menghanyutkan padi yang siap panen di lahan seluas 27 hektar yang berada di Sawah Orong Reban dan sekitarnya.
Di samping itu, permukiman warga terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter, beberapa titik tebing mengalami longsor dan sejumlah ternak warga ditemukan mati. Beberapa ternak warga ditemukan mati di tempat karena masih diikat.