Mataram, IDN Times - Besaran gaji dan jumlah Tim Ahli Gubernur untuk Percepatan Pembangunan dan Penguatan Koordinasi (TAG-P3K) Pemprov NTB mendapatkan sorotan dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) NTB. FITRA NTB menilai Tim Percepatan Gubernur NTB itu terlalu gemuk dan perlu dilakukan perampingan.
Tim Percepatan Gubernur NTB terdiri dari para akademisi dan eks tim sukses yang berjumlah 15 orang. Satu orang sebagai Koordinator, satu Wakil Koordinator dan 13 orang anggota. Kemudian satu koordinator asisten dan dua asisten. Serta, ketua sekretariat dan dua anggota sekretariat.
Dalam setahun, anggaran daerah yang dihabiskan untuk gaji atau honorarium Tim Percepatan Gubernur NTB hampir Rp3 miliar atau Rp2,98 miliar. FITRA NTB mengatakan anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk memperbaiki ratusan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) warga miskin yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar Pemprov NTB.
"Dengan beban belanja honorarium mereka ini sangat besar. Agak tidak tepat rasanya dengan situasi sekarang, kemudian banyak sekali kebutuhan daerah yang mestinya bisa dibiayai dengan anggaran yang besar. Saya justru mendorong gubernur melakukan perampingan tim percepatan biar tidak terlalu gemuk," kata Direktur FITRA NTB Ramli Ernanda dikonfirmasi di Mataram, Senin (11/11/2025).
