Mataram, IDN Times - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk daerah tertinggi kedua secara nasional kasus kebutaan atau gangguan penglihatan di Indonesia setelah Jawa Timur. Berdasarkan data Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014, prevalensi kebutaan di Provinsi NTB mencapai 4 persen.
Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan penyebab kebutaan paling tinggi adalah katarak yaitu sebesar 78,1 persen. Selain katarak, pada tahun 2020 terdapat 15,9 persen kasus kelainan refraksi pada anak.
"Diperkirakan saat ini, total angka kebutaan di NTB mencapai 37.533 kasus. Sebanyak 29.314 disebabkan oleh katarak," kata Gita pada acara Nampak Terang Benderang di Rumah Sakit Mata Provinsi NTB, Jumat (19/1/2024).