Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Jumat (14/1/2022). (Facebook.com/Bang Zul Zulkieflimansyah)

Sumbawa Barat, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (14/1/2022). Pembangunan bendungan terbesar di NTB ini memiliki kapasitas 76 juta meter kubik ini menelan biaya sebesar Rp1,44 triliun.

Dalam peresmian Bendungan Bintang Bano, Presiden didampingi Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bupati Sumbawa Barat Musyafirin, dan pejabat lainnya.

Jokowi mengatakan Bendungan Bintang Bano merupakan bendungan ke-29 yang telah diresmikan sejak 2015 yang lalu.

"Insyaallah pada akhir 2024, total bendungan yang akan diselesaikan 57 bendungan di seluruh Tanah Air Indonesia," sebutnya.

1. Wujudkan kedaulatan pangan

Presiden Jokowi (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Presiden mengatakan, pembangunan bendungan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan di masyarakat. 

Termasuk juga dengan pembangunan Bendungan Bintang Bano. 

"Ketahanan pangan, kemandirian pangan, kedaulatan pangan, itu hanya bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ada air. Kuncinya ada air. Air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya," jelas Jokowi.

Bendungan Bintang Bano, kata Jokowi, dibangun sejak 2015 lalu. Pembangunan bendungan ini menghabiskan biaya sebesar Rp1,44 triliun. Bendungan ini merupakan satu di antara 6 bendungan yang dibangun di Provinsi NTB.

Dua bendungan yang telah diresmikan yaitu Bendungan Tanju dan Bendungan Mila pada tahun 2018.

2. Mampu mengairi sawah 6.700 hektare

Editorial Team

Tonton lebih seru di