Tega! Perempuan di Bima ini Gosok Wajah Anak Kecil Pakai Cabai

31 Mei 2022, 06:38 WIB

Pegawai LPA Kota Bima berkunjung ke rumah Mustafa di Kelurahan Na'e Kecamatan Rasana'e Barat Kota Bima, Senin (30/5/2022).(Dok/LPA Kota Bima)

Kota Bima, IDN Times - Nasib malang dialami Mustafa, pelajar asal Kelurahan Na'e Kecamatan Rasa Na'e Barat Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia harus menerima tindakan tak menyenangkan dari seorang perempuan yang merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT) pada Minggu (29/5/2022).

Siswa yang masih duduk di bangku kelas 5 SD itu diusap oleh pelaku menggunakan cabai rawit yang baru diulek tepat di bagian matanya. Akibatnya korban menangis histeris lantaran tidak kuat menahan matanya perih kesakitan.

Berutungnya, cabai yang menempel di area mata korban cepat dibersihkan oleh warga sekitar yang melihat kejadian tersebut.

1. Kronologis kejadian

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Awalnya putra dari Zainudin ini pergi menonton latihan tari di rumah salah satu warga bersama empat teman sebaya. Begitu tiba di lokasi setempat korban diusir oleh anak pelaku sembari menanyakan alasan korban datang menonton.

"Saat itu Mustafa menjawab, 'kenapa kamu yang marah, apa urusan kamu'," jelas warga sekitar, Ilham menguraikan kronologis kejadian pada IDN Times, Senin (30/5/2022).

Seketika itu kemudian jawaban korban langsung direspon anak pelaku. Meminta agar Mustafa beranjak dari lokasi setempat. Karena terus diganggu, Mustafa kemudian meminta dia agar tidak bercanda lantaran suka melibatkan orang tua.

2. Anak pelaku memukul kepala korban

Cabai rawit (IDN Times/Umi Kalsum)

Tidak menerima disebut demikian sama korban, sontak anak pelaku langsung memukul kepala Mustafa. Karena sakit dipukul, korban mengeluarkan kata-kata yang menyinggung anak pelaku.

"Atas kejadian itu, dia (anak pelaku) pergi melaporkan ke ibunya," terang dia.

Begitu mendengar pengaduan sang anak, pelaku langsung naik pitam dan pergi ngulek cabe di rumahnya. Sambil membawa cabe yang dieluk itu, pelaku menghampiri korban lalu mengusap ke mata korban sebanyak tiga kali.

3. PPA akan berikan perlindungan hukum terhadap korban

Ilustrasi palu hakim (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Bima Muhammad Jafar S.Sos yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Kejadian itu terjadi pada Minggu sore (29/5/2022).

"Dari kemarin kami sudah menerima laporan keluarga korban. Kemudian tadi pagi sudah dilaporkan secara resmi ke unit PPA Polres Bima Kota untuk diproses," jelasnya saat dikonfirmasi via HP, Senin sore (30/5/2022).

Dalam penanganan kasus ini, PPA pastikan memberikan perlindungan hukum terhadap korban selama proses hukum berjalan. Apalagi yang bersangkutan adalah anak warga miskin di kelurahan setempat. Hanya tinggal bersama bapaknya yang sehari-hari bekerja sebagai Kusir Benhur, sementara sang ibu telah telah lama meninggalkannya sejak usia 1 tahun.

"InsyaAllah kami sudah komitmen untuk membantu. Saya berharap semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Kota Bima," harap Jafar.

4. Korban dan para saksi sudah diperiksa

Ilustrasi TKP (IDN Times/Arief Rahmat)

Senada juga disampaikan ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima, Juhriati. Saat ini korban dan para saksi anak sudah diperiksa di Unit PPA Polres Bima Kota.

"Saksi dari korban sudah tiga orang yang telah diperiksa. Kasus ini akan terus kami dampingi," jelasnya.

Karena sudah ditangani pihak kepolisian, ia berpesan kepada keluarga korban dan masyarakat. Agar menyikapi masalah dengan bijak, tidak mengumbar narasi di Medsos yang bisa memicu masalah baru.