UMKM berjalan sejauh satu kilometer menenteng panci dan barang lainnya karena tidak mendapatkan cardpass dari ITDC (screenshoot IG Story Indah Purwanti)
Hal lainnya yang membuat UMKM cukup miris ketika mereka harus jalan kaki mengangkut barang menuju booth dengan jarak sekitar 1 km. Indah mengatakan ada perubahan jam loading tanpa pemberitahuan kepada UMKM.
Sebelumnya, saat tanda tangan kontrak dengan penyelenggara, batas maksimal UMKM melakukan loading barang dagangan sampai pukul 08.00 WITA, namun dimajukan pukul 07.00 WITA. UMKM mengikuti aturan yang ada karena ingin menyukseskan gelaran MotoGP Mandalika.
"Hari pertama kacau balau. Karena memang aturannya UMKM wajib punya card pass untuk bisa loading. Aturannya benar. Supaya orang-orang yang tak punya card pass tidak boleh masuk. Tapi kenapa kita tak diberikan card pass. Itu yang terjadi di booth kementerian. Sehingga ada banyak UKM yang belum menerima card pass, hari pertama mereka mau loading belum pegang card pass itu," tuturnya.
Meski tak punya card pass untuk loading, UMKM pantang menyerah. Mereka membawa barang dagangannya ke booth dengan jalan kaki sekitar 1 km bolak-balik. Sebenarnya, kata Indah, UMKM sudah punya ID Card, tetapi mereka tidak punya card pass untuk loading barang ke booth.
"Hari pertama seperti itu terjadi di booth kementerian. Hari kedua di booth kami yang berbayar, booth bronze. Kita sudah mengikuti jadwal loading di bawah jam 7 bisa loading. Aturan berubah di hari kedua batas loading jam 6. Katanya ada aturan baru yang tidak disosialisasikan. Sehingga membuat UMKM yang merugi di hari pertama merasa emosi di hari kedua," ungkapnya.
Sudah tidak ada penjualan di hari pertama, pada hari kedua UMKM dipersulit terkait dengan loading. Perubahan jam loading diubah dalam kontrak tanpa sepengetahuan UMKM. Ke depan, ITDC diminta lebih profesional lagi. Apalagi akan ada lagi WSBK 2022.
"Itu harus dievaluasi. Kenapa pengunjungnya berkali-kali lipat daripada WSBK, tetapi omzet UMKM jauh lebih rendah," pintanya.