9 Permainan Tradisional Seru dari NTB, Gen Z Tahu Gak ya?

Pada dasarnya, permainan tradisional ini hampir serupa di setiap wilayah, namun memiliki nama yang berbeda. Seperti Dengkleng yang dimainkan dengan membuat kotak-kotak disertai nomor menggunakan kapur di tanah.

Untuk memulai bermain Dengkleng, seorang pemain harus melempar batu terlebih dahulu ke nomor 1 hingga 9 secara bertahap. Kemudian pemain lompat dengan satu kaki dan tidak boleh menginjak garis. Jika berhasil sampai nomor 9, pemain dapat melempar batu lagi ke nomor yang dipilih, Sementara untuk dapat menggambar bintang, bagi yang memiliki banyak bintang itulah pemenangnya.

Belompong memiliki arti sebagai menggelinding, hal ini dikarenakan permainan tradisional satu ini dimainkan dengan cara menggiringkan sebuah bola ke arah tonggak. Biasanya banyak anak-anak yang memainkan belompongan di sore hari. 

Maksud dari kata Kideng yaitu mencari sesuatu yang diinginkan secara berhati-hati. Cara bermain Kideng cukup sederhana namun cukup sulit, sebab seseorang yang ditunjuk untuk bermain harus menebak sesuatu dengan mata tertutup.

Pada saat bermain, pemain tersebut harus berpikir secara tenang sambil mencari secara hati-hati, agar dapat menjawab dengan benar. 

Permainan tradisional asal NTB selanjutnya yaitu bermain selodor yang memiliki arti sebagai tutup. Cara bermain kudung cukup mudah, pihak penjaga harus menutup jalan agar lawan tidak ada yang bisa melalui jalan tersebut dan tidak bisa lolos.

Selanjutnya terdapat Baluba yang berasal dari NTB, lebih tepatnya salah satu permainan bagi rakyat daerah Sumbawa. Luba memiliki arti sebagai bagian bawah dari tempurung kelapa, jadi pemain akan memainkan Baluba dengan Luba.

Permainan tradisional yang menggunakan tempurung kelapa lainnya yaitu Bologo. Logo dari kata Bologo memiliki arti sebagai alat yang digunakan untuk bermain Balogo, yaitu tempurung kelapa.

Permainan yang satu ini sering dimainkan oleh rakyat daerah Sumbawa yang diadaptasi dari Kampung Lape Atas.

Terdapat Mpaa Sila yang menjadi salah satu permainan tradisional asal NTB, serta permainan ini dipungut dari Kampung Rasanggaru. Maksud dari kata Mpaa Sila yaitu main silat, jadi Anda akan menggunakan peda atau pedang.

Jika bermain dengan tangan kosong, maka akan disebut sebagai Gantao. Istilah Ganto kemungkin sama dengan Kuntao, jadi untuk bermain Mpaa Sila dilakukan bersama Gantao.

Tolang Bagek berarti biji asam. Anak-anak 90-an biasanya bermain tolang bagek sepulang sekolah.

Biasanya ada lubang yang dibuat seukuran telapak tangan kecil. Kemudian jika bisa memasukkan biji asam ke dalamnya menggunakan jari jempol, maka dialah pemenangnya.

Permainan Kolo berasal dari kata Ku-Olo yang memiliki arti sebagai taruh. Cara bermain Kolo yaitu seorang pemain akan mengatur batu sebagai alat utama permain Kolo, setelah itu akan berteriak “Ku-olo”.

Teriakan Ku-olo tersebut terdengar seperti Kolo, maka dari itu nama permainan ini kerap disebut sebagai Kolo dan tidak memiliki kaitan dengan arti Kolo yang sesungguhnya yaitu burung.

Demikian ulasan mengenai permainan tradisional asal Nusa Tenggara Barat yang sering dimainkan oleh warga sekitar di ruangan terbuka, kebanyakan permainan cukup sederhana dengan menggunakan batu, tetapi dapat membuat pemain menjadi lebih aktif. Permainan ini juga seru dan tentu saja tidak seram seperti permainan tradisional yang ada di drama Squid Game.