Wagub NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah memeriksa tempat pembuangan sampah terpilah. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Rohmi menyatakan penerapan eco office di kantor OPD memang sudah bagus. Tetapi ia mengatakan belum sempurna. Dikatakan, penerapan eco office di masing-masing OPD lingkup Pemprov NTB menjadi penilaian pimpinan.
"Jangan hanya ditempel doang itu slogan eco office. Tapi realisasinya bagaimana. Ada taman bagus tapi kalau rumputnya tidak rapi," katanya.
Plt Kepala Biro Umum Setda NTB Hendra Saputra mengatakan kantor Gubernur NTB diharapkan menjadi barometer penerapan eco office di NTB. Ia menyebut produksi sampah setiap hari mencapai lebih 100 kilogram.
Namun sampah organik telah diolah menjadi pupuk organik. Pupuk organik tersebut digunakan sebagai pengganti pupuk kimia untuk tanaman yang berada di taman-taman kompleks kantor gubernur.
"Ibu Wagub meminta tidak hanya bersih tapi juga rapi. Sehingga harus ada pola atau sistem yang berjalan. Tidak saja di dalam kantor gubernur tetapi sekitar kantor gubernur juga. Karena ini diharapkan menjadi barometer eco office di NTB," kata Hendra.