Lombok Utara, IDN Times - Sektor pariwisata di Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) lumpuh setelah dihentikannya layanan air bersih di destinasi wisata wisata tujuan wisatawan domestik dan mancanegara tersebut.
Layanan air bersih disetop oleh PT Berkat Air Laut (BAL) dan PT Gerbang NTB Emas (GNE) karena terjadi kasus hukum.
Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan mengatakan layanan air bersih di Gili Meno sudah dihentikan selama 21 hari.
Penghentian layanan air bersih ini membuat terpuruknya sektor pariwisata di Gili Meno. Ia menyebut pengusaha perhotelan mengalami kerugian sebesar Rp77 miliar.
"Itu disampaikan bahwa ada sekitar 120-an pelaku usaha pariwisata yang tidak bisa melakukan usahanya di Gili Meno. Kemarin saya coba-coba hitung kerugian pengusaha selama 21 hari sekitar Rp77 miliar," sebut Kusnawan dikonfirmasi, Rabu (12/6/2024).